Enam Tahun Tumbuh Bersama, Bergerak dan Melaju Bersama Semarang Sketchwalk

OTS di Borobudur - Komunitas Semarang Sketchwalk nyeket bareng on the spot di obyek wisata Candi Borobudur ( Foto: Agus Budi Santoso)
OTS di Borobudur - Komunitas Semarang Sketchwalk nyeket bareng on the spot di obyek wisata Candi Borobudur ( Foto: Agus Budi Santoso)
Bagikan/Suka/Tweet:

Oleh : Christian Heru Cahyo Saputro

Belasan orang anggota Semarang Sketchwalk, Minggu 5 September 2021 sore berkumpul di TAN Artspade, Papandayan 11, Semarang. Tetapi kali ini beda tak seperti biasanya,sore itu rerata mereka memakai kaos berlabel Semarang Sketchwalk kebanggaannya.

Di TAN Artspace yang dijadikan basecamp SSW puluhan sketsa tertaja dalam hajat pameran bertajuk: Charity Art Exhiition #2. Gelaran pameran ini sebagai penanda perjalanan 6 Tahun Semarang Sketchwalk berkiprah dan mewarnai dunia senirupa di Kota Semarang bahkan Indonesia. Charity Art Exhiition #2 sekaligus dinawaitukan untuk amal yang diperuntukkan bagi masyarakat yang terdampak karena pandemi Covid – 19.

Di atas panggung juga tak se[perti biasanya, nampak ada tumpeng “sak ubo rampene”. Sore itu selain ditaja pameran amal memang agendanya digelar hajat ucapan syukur sebagai penanda perjalanan Semarang Sketchwalk yang kedelapan tahun.

Belasan audiens yang hadir duduk mnghadap panggung siap ikut memarakkan HUT SSW ke-6. Nampak hadir selain para anggota yang hadir beberapa founder SSW antara lain; Mick Lo, Tatas Sehono, dan Hary Suryo dan juga tamu undangan.

Ketua Semarang Sketchwalk , Ratna Sawitri, tampil memandu acara. Dikatakannya, semestinya, HUT SSW ke – 8 diperingati 20 Juni 2021 lalu. Tetapi karena terdampak pandemi dan aturan PPKM, baru digelar sore ini.

“Sudah enam tahun Semarang Sketchwalk berkiprah. Komunitas SSW berawal dari kumpulnya beberapa sketser Semarang pada tahu 2015 yang sering melakukan kegiatan nyeket bareng di beberapa lokasi di Kota Semarang,” ujar Ratna .

Ratna Sawitri, membabar kisah, SSW berdiri diawali dengan perbincangan LK Bung (Sketser Surabaya), Heti Palestina (Penulis dan Pemerhati Seni (Surabaya) , Yudi Prasinto (Ketua ArsiSKETur), Tatas Sehono, Harry Suryo, Mick Lo, Yudi Mahaswanto, dan Sugiarto (Ketua IAI Jateng) . “Dari perbincangan ini kemudian tercetus untuk menggelar event International Semarang Sketchwalk (ISSW),” ujar Ratna.

“Maka pada tanggal 20 Juni 2015, komunitas Semarang Sketchwalk (SSW) dibentuk yang diresmikan oleh ibu Tia Hendi di Taman Srigunting,Kotalama. Pada waktu pembentukan komunitas SSW, saya (Ratna Sawitri) juga Krisna Wariyan, dan beberapa sketser lain hadir,” beber Ratna Sawitri.

Pada tahun 2016, SSW menggelar hajat International Semarang Sketchwalk (ISSW). Yang memegang tampuk pimpinan Ketua SSW Bapak Martha (almarhum). Sedangkan yang menjadi Ketua Penyelenggara Ketua event ISSW Yudi Mahaswanto. “Saya waktu itu mendapat tugas sebagai bendahara sekaligus koordinator acara,” imbuh Ratna.

Sedangkan Ketua SSW dijabat Tatas Sehono hingga akhir 2018. Sebelumnya, jabatan Ketua sempat dipegang Agung Dwi.

“Pada saat pemilihan pada akhir 2018, saya terpilih mendapat amanah menjadi Ketua SSW hingga sekarang,” jelas Ratna.

Pada kesempatan itu, Ratna Sawitri juga mendaulat para founder SSW yang hadir yaitu; Mick Lo, Tatas Sehono dan Hari Suryo ke atas panggung untuk berbagi kisah. Tampil pertama Tatas Sehono yang pernah menjabat Ketua SSW pada periode awal,merasa sangat beruntung bisa bertumbuh bersama di komunitas Semarang Sketchwalk.

“Saya senang bisa bertumbuh bersama kawan-kawan sketser di SSW,” ujar Tatas.

Hal senada juga disampaikan Hary Suryo, yang juga merasa bisa bertumbuhkembang dalam lingkungan kreativitas yang terus memacunya untuk berkarya. “Di SSW rasa kebersamaan juga tumbuh hal ini tentunya memengaruhi iklim kreativitas,” imbuh Hary Suryo.

Founder lainnya Mick Lo, mengatakan,komunitas SSW bisa terus bertahan da n bertumbuhkembang karena rasa kebersamaan. Karya para anggotanya juga terus meningkat kualitasnya. “ Tekun, teken, tekan. Siapa rajin, ulet, punya pedoman untuk mencapai tujuan, bakal tekan atau sampai mencapai apa yang dituju dan dicita-citakan,” ujar Mick Lo menyitir pepatah Jawa mengingatkan para anggota SSW untuk tetap semangat berkarya.

Ratna Sawitri juga mendaulat Agung Dwi ke panggung yang pada awalnya sempat menjadi Ketua pada periode awal kepengurusan SSW untuk berbagi kenangan.

Pada puncak acara Mick Lo yang ditabalkan sebagai salah satu sesepuh SSW diundang untuk memotong tumpeng. Mick Lo kemudian menyerahkan kepada Abin anggota SSW termuda. Acara ditutup dengan acara ramah tamah dan makan bersama menikmati nasi tumpeng.

Dirgahayu ! Semarang Sketchwalk, tetap jalan-jalan dan jangan lupa nyeket, ingat “One sketch on a moment “ , Ndes!

*) Penyuka Senirupa, suka nulis seni budaya, kini bermukim di Banyumanik, Semarang.