Energi Nasional: Pertamina akan Akuisisi PT PGN

Bagikan/Suka/Tweet:

Dewi Ria Angela/Teraslampung

JAKARTA—PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya PT Pertamina Gas (Pertagas) kemungkinan besar akan mengakuisisi PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. (PGAS) menyusul terjadinya kisruh berkepanjangan antara dua BUMN tersebut. Sinyal itu disampaikan Menteri BUMN Dahlan Iskan dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (16/1).

Dahlan Iskan menyatakan dua opsi bisa diajukan untuk merealisasikan aksi korporasi kedua perusahaan pelat merah itu, yaitu dua tahap dan satu tahap. Jika dua tahap, kata Dahlan, tahap pertama Perusahaan Gas Negara (PGN) membeli Pertagas. Setelah itu, Pertamina akan membeli PGN. Sementara jika satu tahap, menurut Dahlan, Pertamina akan langsung membeli PGN.

“Pilihan itu tergantung hasil kajian. Yang dipilih tentu yang terbaik dan berisiko kecil,” kata Dahlan.

Dahlan mengaku belum memutuskan hasil apa pun terkait dengan isu yang sedang ramai itu. Apalagi, baru-baru ini beredar risalah rapat yang berlangsung di Kantor Pusat Pertamina, 7 Januari 2014 lalu.

Dahlan mengatakan  berbagai pemangku berkepentingan telah melakukan beberapa kali rapat koordinasi terkait dengan aksi korporasi itu. Rapat pertama dilakukan melalui grup Blackberry Messenger. Setelah itu, rapat kedua dihadiri para eselon I Kementerian BUMN serta jajaran direksi/komisaris Pertamina dan PGN pada 30 Desember 2013.

Rapat ketiga, kata Dahlan,digelar di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, pada 7 Januari 2014 lalu, tanpa dihadiri direksi PGN.

“Setelah itu, kami akan menggelar rapat lagi dengan direksi PGN tanpa direksi Pertamina beberapa hari ke depan. Lalu, kesepakatan baru akan diambil,” tuturnya.

Dahlam menambahkan ‘kisruh’ kedua perusahaan negara itu juga akan dibantu oleh PT Danareksa Sekuritas dan PT Bahana Securities, untuk mengkaji opsi terbaik dan menghitung valuasi saham, termasuk bila PGN positif diakuisisi Pertamina. Dahlan menegaskan hal itu bukan merger.

“Kalau merger kan, salah satu perusahaan akan hilang. Ini tidak. Tidak ada perusahaan yang hilang. Jadi, tidak masalah,”  ujarnya.