Faisal Basri (dok kompas.com) |
JAKARTA, Teraslampung.com — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menunjuk pakar ekonomi UI Faisal Basri sebagai Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas. Sejumlah kalangan menilai, penunjukan Faisal Basri, ekonom yang terkenal tegas dan vokal, sebagai upaya pemerintah untuk memberantas mafia migas.
Faisal sendiri menanggapi penunjukan dirinya sebagai Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas dengan datar.
“Dengan tim reformasi ini sektor migas dari kutukan menjadi berkah,” ujar Faisal di Kementerian ESDM, Jakarta, Minggu (30/11).
Menurut Faisal, hal yang akan dilakukan Faisal sebagai ketua tim reformasi, membuka semua transaksi di sektor migas agar transparan.
“Kalau niat baik, hasilnya baik. Saya lihat amanah ini sehingga mudah-mudahan kita bisa betul-betul menjadikan kemakmuran rakyat,” kata Faisal Basri, seperti dilansir kontan.co.id
Faisal mengatakan, Indonesia terus mengalami defisit minyak mentah. Jika di tahun 2003 hanya 3,8 miliar dolar AS, di 2012 naik menjadi 27,7 miliar dolar AS. Faisal menilai akibat akselerasi yang cepat tersebut berdampak ke nilai tukar dan transaksi berjalan.
“Dari diagnosis kita migas ini yang ditugaskan bukan hanya kementerian ESDM tapi seluruh stakeholder migas juga,” kata dia.
Sebelumnya, Jumat lalu (14/11), Ketua Tim Pemberantasan Mafia, Taufan Hunneman mendesak Kementerian ESDM dan Kementerian Negara BUMN untuk melakukan ‘pembersihan’ di tubuh perusahaan minyak milik negara PT Pertamina.
‘Pembersihan’ tersebut menurut Taufan adalah dengan memilih direksi Pertamina bukan dari direksi lama atau orang lama yang bercokol saat ini sebagai direksi Pertamina, melakukan perombakan total jajaran Kementerian ESDM, dan segera dilakukan audit investigatif atas perjanjian-perjanjian yang merugikan Pertamina.
”Tiga langkah ini harus segera dilakukan mengingat sebentar lagi opsi kenaikan BBM tentu akan banyak tugas berat yang dilakukan oleh kementerian ESDM,” kata Taufan.