Ferdian dan Arif, Kakak Beradik yang Mengais Rezeki di Antara Derasnya Hujan

Ferdian menahan dingin di sela-sela mengais rezeki dengan 'ojek payung'.
Bagikan/Suka/Tweet:

TERASLAMPUNG.COM — Hujan bagi sebagian orang mungkin menjadi penghambat aktivitas sehingga ‘layak’ dikutuk. Namun, bagi sebagian warga lainnya, hujan berarti berkah atau ladang rezeki. Apalagi, jika hujan turun deras dalam waktu lama.

Salah satu yang menganggap hujan adalah ladang rezeki adalah Ferdian (11) siswa kelas V, SDN 1 Sumur Batu, Bandarlampung.

Saat hujan deras mengguyur sebagian wilayah Kota Bandarlampung, Senin (13/6/2016), bocah yang tinggal di Kedaton, Bandarlampung, itu dengan cekatan mencari para PNS Pemkot yang baru saja pulang kerja

Tubuhnya yang kecil terlihat lincah, bolak-balik mencari orang yang hendak menggunakan jasa sewa payungnya. Bermodal payung berukuran besar berwarna kuning, Ferdian menawarkan jasa ojek payung. Sayangnya. saat payungnya disewa pelanggan, dia sendiri berjalan di tengah hujan tanpa penutup kepala sehingga tubuhnya basah.

“Ibu .. Ojek payungnya….,” kata Ferdian, menawari seorang PNS yang terlihat menunggu hujan reda di Kantor Pemkot Bandarlampung.

Saat PNS itu mengangguk akan memanfaatkan jasanya, Ferdian pun dengan cepat menyodorkan payungnya.

Ferdian mengaku penghasilannya sebagai pengojek payung tidak menentu. Selain tergantung  turunnya hujan, penghasilan Ferdian juga bergantung pada nasib baik dan seberapa lama hujan turun. Jika hujan hanya sebentar, itu alamat Ferdian tidak akan mendapatkan penghasilan yang memadai.

Tanpa payung, Ferdian mengikuti pelanggannya hingga sampai ke tempat angkot yang parkir menunggu penumpang.
Tanpa payung, Ferdian mengikuti pelanggannya hingga sampai ke tempat angkot yang parkir menunggu penumpang.

“Terkadang hanya Rp 20 ribu sampai Rp 30 ribu. Tapi sering juga lebih dari itu. Uangnya saya serahkan kepada bapak saya,” kata Ferdian.

Ferdian mengaku, ia dan adiknya rela menembus air hujan karena ingin membantu ayahnya yang sehari-hari bekerja sebagai juru parkir di salah sebuah toko elektronik di Telukbetung.

Prinsip yang sama juga dimiliki Arif (8), adik Ferdian.Meskipun badannya kecil dan kerap kedinginan jika hujan turun dalam tempo lama, siswa kelas 2 SD itu Arif selalu mengikuti kakaknya menjadi pengojek payung.

“Kami berdua ingin membantu bapak,” kata Ferdian.

Mas Alina Arifin