Gubernur Lampung M.Ridho Ficardo dalam acara penyambutan tamu secara adat di Festival Skala Berak , Sabtu (10/10) di Liwa , Lampung Barat
|
BANDARLAMPUNG, Teraslampung.com—Acara Festival Skala Berak ke II dan Himpunan adat Paksi Pak Sekala Brak sekaligus penutupan rangkaian acara HUT Lambar ke-24 berlangsung sukses.
Acara yang berlangsung Sabtu (10/10) di Lampung Barat dihadiri sejumlah tokoh Lampung. Antara lain MPR RI Zulkifli Hasan, Ketua Komisi Yudisial RI Suparman Marzuki, Gubernur Lampung Ridho Ficardo dan Wagub Bakhtiar Basri, serta tuan rumah Bupati Lampung Barat Mukhlis Basri juga Kapolda Lampung Edwarsya Pernong yang juga merupakan Raja Sekala Brak, dan tokoh berpengaruh lainnya.
Tamu undangan kerajaan dari kerajaan lain datang disambut dengan acara penyambutan adat, beriringan Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung. Ketua MPR Zulkifli Hasan. Mereka disambut Khakot dan penyambutan adat Saibatin yang diselipkan Ringget pepadun.
Acara yang mengusung adat Lampung Sai Batin dipusatkan di Lamban Dalom Kerajaan Sekala Brak. Di Lamban Dalom tersebut tepat di ruang Margasina dikumpulkan para tokoh adat dan kerajaan se-Lampung, juga unsur pemerintahan selaku undangan.
Pembukaan ditandai dengan dibukanya pedang Alip dari sarungnya. Dahulu pedang tersebut adalah milik Sutan pangeran Alip Jaya. Sutan Alip adalah salah satu Sutan kenamaan di Kerajaan Sekala Berak yang pernah mentandatangani perjanjian untuk tidak saling menyerang dengan para tentara Inggris. Dengan dibukanya pedang Alip maka acara himpun adat Kepaksian Pak Skala brak dimulai.
Kemudian dilanjutkan dengan pemberian lencana penghargaan kepada ketua MPR-RI, Ketua KY Lampung, Wakapolda Lampung, dan Ketua DPRD Lampung. Lencana penghargaan tersebut menandakan bahwa tokoh-tokoh tersebut merupakan kerabat anggota kerajaan Skala Brak”.
Mukhlis Basri selaku pemerintah Kabupaten Lampung Barat mengatakan kebanggannya bahwa Lampung Barat bisa terus berkembang baik secara pemerintahan juga adat istiadat yang semakin erat.
Muklis secara khusus menyampaikan rasa terimakasih kepada Gubernur Lampung Ridho Ficarado karena di tengah kesibukannya untuk melaksanakan rapat dengan presiden RI, Ridho tetap menyempatkan hadir di acara himpunan adat yang masuk dalam tararangkaian HUT Lampung Barat.
Ridho sendiri menyikapi acara adat semacam ini dengan sangat antusias, terlihat dari mulai cara berpakaian yang cukup total serta mengikuti setiap prosesi adat.
Dalam sambutannya gubernur mengatakan dimana bumi dipijak disana langit dijunjung sehingga setiap masyarkat yang telah menetap dan besar di tanah Lampung, Ia harap ikut menjunjung dan mendukung jalannya pemerintahan di Lampung.”Apapun asal usul sukunya, ketika kita menetap dan telah dibesarkan di tanah Lampung sudah sepatutnya kita ikut menjunjung budaya Provinsi Lampung serta ikut mendukung jalannya pembangunan di Lampung,” ujarnya .
Ridho juga memuji Pemerintahan Kabupaten Lambar, dimana jalannya pemerintahan sangat erat dengan pendekatan adat sehingga keamanan di Lampung Barat bisa berjalan lancar, terutama mengenai keamanan yang terbilang sangat kondusif.
Lebih lanjut gubernur menyatakan agar pembangunan di wilayah Barat Lampung untuk dilakukan akselerasi lebih jauh karena keamanannya sudah teruji. Salah satu yang akan diupayakan adalah memperlebar gerbang kedatangan, yaitu pengembangan Bandara Pekon Serai, sehingga bisa meningkatkan wisatawan dan investasi.
Penguatan adat Lampung juga akan diupayakan Ridho dalam pemerintahannya, ini tertuang dalam peraturan yang Ia keluarkan agar pegawai Pemprov mengenakan pakaian adat Lampung. Kedepan diharapkan hal ini menular kepada pemerintah kabupaten/kota.
Sementara itu Kapolda Lampung, Edawar Syah Pernong pada gilirannya juga menyampaikan kebanggaannya karna pada HUT dan Festival Skala Brak ini dihadiri banyak tokoh dan sosok Lampung.”Nikmat yang luar biasa, karena bukan hanya dihadiri dari tokoh adat saja namun juga dari para tokoh Lampung lainnya. Mulai dari pak Bupati, Gubernur, Ketua KY, hingga Ketua MPR-RI yang semuanya memiliki darah Lampung.” Ujarnya.
Bagi Edward Syah Adat dan budaya adalah penguatan NKRI karena mewakili simbol-simbol dan kebanggaan masyarakat di Nusantara. Dia juga menyampaikan bahwa sekitar 700 ribu masyarkat PSMTI mendukung jalannya pembangunan Provinsi Lampung yang dilakukan oleh Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung saat ini.
Acara kemudian dilanjutkan dengan makan bersama. Kemudian peletakan batu pertama pembangunan GOR Skala Brak. Acara cukup meriah, selain ada lomba panjat pinang Sekura juga ada pawai budaya di depan kantor Pemkab Lambar, disaksikan ribuan masyarkat. Mas Alina/RA