TERASLAMPUNG.COM — Sebanyak 15 mantan ketua/presidium Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan mantan pengurus BEM di Lampung yang menamakan diri sebagai Garda Muda Alumni (Garuda) BEM Lampung mendukung Bupati Lampung Tengah, Mustafa, maju dalam Pilgub Lampung 2018.
Ahmad Khairudin Syam,S.Kom, mantan ketua BEM Unila tahun 2014, mengatakan, 15 mantan pimpinan/presidium BEM tersebuyt berasal dari berbagai perguruan tinggi di Lampung.
“Kami siap mendukung penuh Mustafa maju mencalonkan diri menjadi Gubernur Lampung. Kami akan mencoba menggerakkan para pemuda, pelajar, mahasiswa untuk memilih Mustafa,” katanya, Selasa (11/7/2017).
Khairudin Syam mengatakan pihaknya juga akan gandeng seluruh komunitas pemuda, remaja Islam masjid, organisasi kepemudaan, dan lainnya untuk bergerak bersama memenangkan Mustafa.
“Kami terdiri dari 100-an orang alumni dan 15 mantan pimpinan/presidium BEM se-Lampung. Gerakan yang kami lakukan adalah gerakan moral dan politik yang kami namai dengan Garda Muda Alumni (Garuda) BEM LAMPUNG,” terangnya.
Kenapa Garda Muda? Ahmad menjelaskan, karena Garda Muda merupakan perkumpulan anak-anak muda yang peduli dengan Negeri ini khususnya Sang Bumi Ruwai Jurai. Mendukung Mustafa, ditegaskan Ahmad bukanlah tanpa alasan. Dalam waktu dekat dukungan ini akan direalisasikan lewat deklarasi pernyataan oleh Garda Muda.
“Pertama beliau sosok yang tegas dan viisioner. Selain itu, dia orangnya juga ngemong (pengayom). Makanya banyak tokoh ormas, OKP, adat, agama, pemuda bahkan mahasiswa yang mendeklarasikan mendukung beliau,” paparnya.
Selain itu, sambung Ahmad, selama kepemimpinan Mustafa di Lampung Tengah sudah banyak kemajuan. Misalnya beasiswa pendidikan, kesejahteraan guru dan ASN, mendukung pemuda desa, ronda kampung, perbaikan taman kota, serta perbaikan jalan dan lain sebagainya.
Menurut Ahmad, Mustafa juga sosok yang religius dan peduli kegiatan-kegiatan keumatan.
“Beliau juga Ketua Syeikhermania Lampung. Kedekatan beliau dengan seluruh lapisan masyarakat membuat dia layak untuk jadi Gubernur Lampung,” katanya.
“Semasa menjadi Presiden BEM saya berusaha Netral ketika ada pemilihan Kepala Daerah, karena tdk mau terlibat politik praktis serta menjaga independensi. Namun kini tabir itu memang harus dibuka, harus punya sikap politik, sikap memilih bukan berarti memilih tanpa dasar. Pilihan politik juga harus linier dengan falsafah politik nilai,” pungkasnya.