Gas Melon Langka di Bandarlampung, Ini Kata Pertamina

Gas tabung isi 3 kg atau gas melon langka di Bandarlampung. Banyak penjual gas melon belum mendapatkan pasokan hingga Selasa (6/4/2021). Foto: Teraslampung.com/Dandy Ibrahim
Gas tabung isi 3 kg atau gas melon langka di Bandarlampung. Banyak penjual gas melon belum mendapatkan pasokan hingga Selasa (6/4/2021). Foto: Teraslampung.com/Dandy Ibrahim
Bagikan/Suka/Tweet:

TERASLAMPUNG.COM — Gas elpiji dalam tabung berwarna hijau berisi 3 kg atau gas melon kini mulai susah didapat di Kota Bandarlampung. Aisyah (45) warga Kelurahan Tanjunggading, Kecamatan Kedamaian, misalnya, harus berburu tabung gas melon hingga ke Telukbetung.

“Saya sudah keliling di warung-warung di sekitar saya, semuanya kosong. Saya bawa motor ke Telukbetung yang jaraknya 5 km baru saya dapat dan itu di warung yang letaknya agak nyempil,” kata dia, Selasa (6/4/2021).

“Sepanjang jalan ke Telukbetung itu saya memperhatikan warung-warung yang jual gas 3 kg, di sepanjang Jalan K.H. Ahmad Dahlan, Jalan Mayor Salim Batubara semuanya kosong.”

Sulitnya membeli gas 3 kg juga dialami Paino, pedagang bakso malang. Paino yang tiap hari berjalan keliling untuk menjual bakso itu mengaku sejak seminggu ini sulit membeli gas 3 kg.

“Untungnya saya punya langganan jadi saya pesen kalo mau habis. Barusan ada orang bawa motor juga nyari gas 3 kg dia sudah keliling,” jelasnya.

Kosongnya gas 3 kg juga diakui Robi pemilik warung di Jalan Perintis Kemerdekaan, “sudah seminggu gas 3 kg jarang dikirim,” ujarnya.

Sementara itu, PT Pertamina menilai sulitnya warga mencari gas 3 kg tersebut tidak dianggap karena pengawasan Pertamina hanya kepada agen dan pangkalan resmi.

Hal itu disampaikan Humas Pertamina Sumbagsel, Umar Ibnu Hajar, dalam acara silaturahmi dengan awak media di Rumah Makan Kayu, Selasa 6 April 2021.

“Kalau langkanya di pengecer atau di warung-warung bukan ranahnya Pertamina,” jelasnya.

Dandy Ibrahim