Kolaborasi Disdikbudpora dan DKM dalam menghidupkan Nuwo Budayo Metro |
Alexander GB/Teraslampung.com
METRO– Dinas
Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olah Raga (Disdikbudpora) bekerjasama
dengan Dewan Kesenian Metro (DKM) dalam waktu dekat ini akan mengadakan
sejumlah program edukasi seni bagi masyarakat Metro. Tempatnya berpusat
di Nuwo Budayo, Sessat Agung Metro di Ganjar Asri, Metro Barat.
Riffian
A Chepy, Ketua Umum DKM mengatakan bahwa ini merupakan satu terobosan
DKM untuk mendorong pertumbuhan dan perkembangan seni di Metro akan
bisa bersaing dengan daerah lain. Program Koloborasi antara
Disdikbudpora dan DKM yang memang memiliki visi dan misi yang sama,
yaitu melestarikan, mengembangkan, dan mendukung segala bentu seni yang
berkembang di Kota Metro. Disdik yang menyediakan dana, dan seniman yang
tergabung di DKM sebagai pelaksana programnya.
Lebih
lanjut Chepy mengatakan bahwa ini satu bentuk upaya untuk menghidupkan
Nuwo Budayosebagai pusat aktifitas seni dan budaya Kota Metro. DKM yang
memilih instruktur seluruh cabang termasuk penentuan jadwal dan
pendaftaran pesertanya.
Lebih lanjut ia menjelaskan
bahwa program ini memang lebih bersifat edukasi, pelatihan rutin, dan
pembentukan disiplin. Karena itulah program ini digulirkan agar menjadi
dasar atau pondasi mereka yang ingin bergelut di dunia seni dan budaya,
yang sejalan dengan masing-masing disiplin ilmunya.
Melalui program ini
diharapkan pelaku seni di Metro memiliki pengetahuan keterampilan dan
sikap yang benar dalam menyikapi setiap bentuk seni yang
dikembangkannya. Pelatihan seni yang usung Disdikbudpora dan DKM ini
meliputi; Teater, Tari tradisional (Lampung,Jawa,Bali) Lukis, Musik
Tradisional Lampung. Semua program pelatihan dillaksanakan di Nuwo
Budayo.
“Tolok ukur keberhasilan programnya tinggal
melihat kualitas dari hasil presentasi masing-masing peserta yang
terlibat di pelatihan. Kami sudah menyiapkan dua event yang bisa menjadi
ajang untuk menguji hasil belajar mereka, yakni, melalaui pentas di HUT
kota metro dan Pentas Seni Tradisi Akhir Tahun. Evaluasi akan dilakukan
selam proses berlangsung dan setelahnya,” ujar Chepy.
Untuk
instruktur di masing-masing cabang, DKM sedang menggodoknya, sejumlah
nama yang kemungkinan terlibat. Seperti Musik Tradisi oleh Antoni
marzuki, Tari (Lampung Sri Mempuni dan Ipung, Bali Ni Silur dan Ni Wiwik
, Jawa Sri Murdoko), Lukis oleh Firmansayh dan Edy Purwanto, Teater
oleh Iskandar Gb.
Progam ini, menurut Chepy akan
dimulai awal Februari, waktunya setiap pukul 14.00 WIB (pukul 2)
hingga 17.00 WIB (5 sore). Program ini juga dimaksudkan untuk
menghidupkan Nuwo Budayo Metro sebagai pusat pengembangan seni tradisi
di kota Metro.
Pada siang hari untuk program, pagi hari dan malam masih
disusun dan di koordinasikan dengan sekolah paud dan kelompok teater
kampus. Tahun 2015 ini juga Disdikbudpora merencanakan utuk pembangunan
panggung serta penataan taman dan gazebo sehingga Nuwo Budayo bisa lebih
nyaman untuk para pekerja seni Metro, baik saat proses atau latihannya.