Waykanan, Teraslampung.com-GP Ansor Kabupaten Waykanan mendorong para anak yatim piatu berwirausaha dan tumbuh mandiri. Ketua GP Ansor Waykanan, Gatot Arifianto, mengibaratkan anak yatim piatu sebagai orang yang bisa menjadi dokter bagi dirinya sendiri.
“Orang harus bisa menolong dirinya sendiri, dilatih menjadi dokter bagi diri sendiri jika saki,” kata Gatot Arifianto, Jumat (16/10).
Untuk mendorong para anak yatim piatu di Waykanan mandiri, menurut Gatot, pihaknya menjalin sinergi dengan Yayasan Shuffah Blambangan Umpu untuk terlibat aktif mengurai persoalan anak yatim piatu di daerah setempat dengan upaya pemberdayaan.
“GP Ansor Waykanan sudah menjalin komunikasi dengan Ketua Yayasan Shuffah Khairul Huda. Yayasan Shuffah sudah memiliki binaan sejumlah anak yatim piatu dan kurang mampu yang kontinu disantuni atau ada pula disekolahkan. Selain dari dana mandiri, ada beberapa pihak yang tertarik untuk berbagi dengan anak-anak yatim piatu,” kata Gatot.
Menurut Gatot, bantuan bagi anak yatim piatu itu akan disalurkan namun dengan konsep pemberdayaan atau pendampingan wirausaha. “Anak yatim piatu harus diberi tanggung jawab sejak dini. Kita tidak boleh terus menerus merebut tanggung jawab mereka dengan memberi bantuan-bantuan yang berdampak memanjakan. Mereka harus tumbuh menjadi ksatria, individu bermartabat yang tidak lari dari tanggung jawab diamanahkannya,” ujarnya.
Wirausaha akan dijalankan anak yatim piatu ini sesuai keinginan mereka. Mereka bisa berjualan beras, pulsa, madu atau yang lain.
“Kami akan mendengarkan keinginan mereka lalu kita fasilitasi. Bantuan tersebut nanti akan disalurkan dalam bentuk barang dengan nominal tertentu, misal Rp500 ribu. Setelah itu Ansor dan Yayasan Shufah akan membantu memasarkan dagangan mereka, mengajari mereka mencari jaringan. Gerakan pemberdayaan semacam itu yang akan kami jalankan secara bertahap. Saya optimistis dan tidak ragu, hal baik dan untuk NU selalu ada jalan,” katanya.