|
Gubernur Lampung Ridho Ficardo berkoordinasi dengan pejabat Kementerian Pertanian di ruang rapat utama Pemprov Lampung, Selasa (20/1). |
BANDARLAMPUNG, Teraslampung.com–Gubernur Lampung M.Ridho Ficardo menyatakan dibutuhkan kerja optimal dan sistematis baik pusat dan daerah harus satu padu dan pandangan dalam percepatan khusus produksi padi, jagung, dan kedelai di tahun 2015. Hal itu disampaikan Gubernur pada rapat dengan Kementerian Pertanian RI di ruang rapat utama gubernur pada Selasa (20/1).
Hadir dalam pertemuan yang berlangsung hingga petang tersebut, antara lain Kepala Dinas Pertanian Lana Rekyanti . Kepala Bappeda Fahrizal Darminto . Kadis Peternakan Desy Romas, Kadis Perkebunan Edi Yanto.
Menurut Ridho dalam peningkatan produksi sebaiknya di sisir satu satu per kabupaten dengan dinas kabupaten. Bicara angka optimis secara rasional. “Ini dimungkinkan kita lakukan dan dinas kabupaten yang tahu lapangan , sehingga kita dapat angka yang riil. Pendekatan dilakukan dengan target, kita bedah persatu satu kabupaten dengan suaau yang ideal maka target akan tercapai,” katanya.
Ridho juga menjelaskan bahwa semua ha-hal yang ideal kita jawab semua. Ini adalah langkah awal dengan setiap jengkal yang kita bisa optimalkan maka kita akan optimalkan. Kabupaten juga harus didorong ekstensifikasi pertanian karena ke depan ada tantangan alih fungsi lahan.
“Bicara tentang kesejahteraan sama dengan di sektor pertaniannya karena lebih separuh penduduk Lampung bekerja di sektor pertanian dalam meningkatkan kesejahteraan. Oleh karena itu, saya berharap bantuan dari Kementan,” jelasnya.
Selanjutnya harus kita maping dengan pendekatan target. Paling tidak kita bisa membuat lompatan lompatan. Berfikir dari mimpi dulu baru kemudain langkah langkah apa dan lompatan lompatannya dengan kesungguhan dan ketekunan.
“Kesejahteraan rakyat adalah hukum tertinggi,” katanya.
Dalam percepatan khusus produksi padi, jagung dan kedelai tahun 2015 fokusnya masih di padi yang paling krusial. Mudah mudahan tidak ada halangan dan hambatan sesuai harapan Presiden
Joko Widodo ada progres terutama antara pemerintah pusat, stakehoder terkait di sektor pertanian.
Dari Kementerian Pertanian Sesdik Tanaman Pangan Dr.Spudnik Sujono mengatakan Kementan mohon sekali didukung dalam peningkatan khusus produksi padi, jagung dan kedelai dan sama sekali tidak mengintervensi Pemda . Selama ini Kementan sudah menjalin kerjasama antar pusat dan daerah , contohnya di Jatim Babinsa mampu mempotret sampai tingkat desa.
“Kedepan ada pakta integritas dengan Dandim dan ini mendapatkan titik simpul agar tepat bantaunnya. Ada juga pakta integritas masing masing kabupaten,” katanya.
Dia juga mengutip pernyataan Presiden Joko Widodo jika bila dalam 3 tahun tidak tercapai swasembada beras maka akan diganti menterinya. Oleh karena itu, Menteri Pertanian Amran Sulaiman meminta agar eselon I dan II turun kelapangan memantau langsung dan jangan hanya di kantor.