BANDARLAMPUNG, Teraslampung.com — Pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung pada triwulan I 2015 meningkat menjadi 4.91% (year on year) dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang sebesar 4.70% (year on year, yoy). Sedangkan jumlah pengangguran di Provinsi Lampung tercatat mengalami penurunan dari 204,8 ribu orang pada Februari 2014 menjadi 139,5 ribu orang pada Februari 2015 atau turun 31,9% (yoy).
“Dengan begitu, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) turun dan 5,08% pada Februari 2014 menjadi 3,44% pada Februari 2015,” kata Ridho saat menyampaikan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) perubahan APBD dalam Sidang Paripurna DPRD Lampung, Kamis (6/8/2015).
Dalam pemaparannya Gubernur menyampaikan perekonomian Provinsi Lampung pada triwulan I-2015 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 60,923 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp. 48,616 triliun.
“Pertumbuhan ekonomi tersebut relatif masih lebih tinggi dibandingkan dengan nasional yang tumbuh 4.71% (year on year),” kata Gubernur.
Sementara itu, jumlah pengangguran di Provinsi Lampung tercatat mengalami penurunan dan 204,8 ribu orang pada Februari 2014 menjadi 139,5 ribu orang pada Februari 2015 atau turun 31,9% (yoy). Sehingga Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) turun dan 5,08% pada Februari 2014 menjadi 3,44% pada Februari 2015.”
Secara keseluruhan, kata Gubernur, pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung pada 2015 diperkirakan membaik dibandingkan tahun 2014. Ekonomi Provinsi Lampung pada tahun 2015 diperkirakan tumbuh sebesar 5,0% – 5,4%. Adapun faktor pendukung pertumbuhan ekonomi diperkirakan bersumber dan peningkatan ekspor dan kuatnya konsumsi.
Belanja pemerintah yang diharapkan mulai meningkat sejak triwulan II 2015 menjadi stimulus penggerak kegiatan ekonomi, terutama investasi. Sejalan dengan hal tersebut, harapan akan membaiknya perekonomian global, terutama ekonomi negara-negara maju, berpotensi menciptakan peluang ekspor.
“Geliat yang terjadi di dunia usaha akan berdampak positif pada membaiknya pendapatan masyarakat, sehingga daya beli membaik,” katanya.
Investasi diperkirakan meningkat karena adanya proyek – proyek infrastruktur baik proyek
pemerintah maupun swasta yang akan mulai direalisasikan pada triwulan II hingga akhir tahun 2015. Beberapa proyek infrastruktur yang akan dijalankan yaitu Jalan ToI Trans Sumatera, pembangunan dan pengembangan pelabuhan penyeberangan (Bakauheni-Merak), perbaikan infrastruktur jalan serta pembangunan maupun perbaikan jembatan.
Berdasarkan perkembangan terkini dari perekonomian nasional dan daerah, serta berbagai kebijakan yang telah diambil Pemerintah, maka dipandang perlu untuk dilakukan penyesuaian terhadap beberapa asumsi dasar ekonomi makro dari APBD tahun 2015.
Sehubungan dengan hal tersebut, Pemerintah Provinsi Lampung mengusulkan perubahan atas asumsi dasar ekonomi makro dalam Perubahan KUA tahun 2015. Antara lain, pertama, pertumbuhan ekonomi diperkirakan sebesar 5,0 – 5,4 persen, lebih rendah dari asumsi APBD tahun 2015 sebesar 6,0 – 6,5 persen.
Kedua. inflasi diperkirakan mencapai 5,0 ± 1,0 persen atau lebih tinggi dari asumsi dalam APBD tahun 2015 sebesar 4 – 5 persen. Pemerintah bersama dengan Bank Indonesia melalui sinergi kebijakan serta koordinasi pengendalian inflasi di daerah senantiasa berupaya mengendalikan laju inflasi pada tahun 2015 agar tetap pada rentang sasaran inflasi tahun 2015 sebesar 5,0 ± 1,0 persen.