Gudang Distributor Rokok PT SBU di Sukarame Disatroni Lima Orang Perampok

Ilustrasi
Bagikan/Suka/Tweet:

Zainal Asikin|Teraslampung.com

BANDARLAMPUNG — Komplotan perampok kembali beraksi di Bandarlampung. Kali, kawanan perampok dengan peralatan  linggis dan senjata tajam menyatroni gudang distributor rokok PT Bintan Sayap Utama (PT. BSU) di Jalan Pulau Legundi, Sukarame, Senin (1/8/2016) dinihari.

Komplotan perampok  menggasak uang milik PT SBU yang ada di dalam brankas sebesar Rp 200 juta. Mereka juga  membawa dua buku BPKB sepeda motor, satu buku BPKB mobil, satu unit laptop, dan sebuah monitor kamera cicuit close televisio (CCTV).

Seorang karyawan PT BSU, Tedy, membenarkan adanya perampokan yang terjadi di Kantor tempatnya bekerja. Namun, Tedy enggan memberikan keterangan jelas mengenai kejadian perampokan tersebut.

“Maaf ya mas saya tidak bisa berikan keterangan banyak, sebab bos lagi ada tamu dan saya juga takut kena marah sama bos,”ucap Tedy, Senin (1/8/2016) sore.

Berdasarkan informasi yang dihimpun teraslampung.com, para perampok yang menyatroni gudang distributor rokot PT. Bintan Sayap Utama (PT.SBU) diperkirakan berjumlah lima orang.

Aksi perampokan yang terjadi di gudang distributor rokok PT SBU, dijaga oleh satu orang Satpam. Pada saat itu, datang lima orang membawa mobil. Mereka membawa senjata tajam dan linggis, para pelaku menggunakan cadar.

Para pelaku masuk ke dalam gudang, lalu menodong Satpam dengan senjata tajam. Kawan perampok tersebut, mengikat tangan Satpam menggunakan tali plastik dan membekap mulutnya menggunakan lakban agar tidak teriak.

Setelah melumpuhkan Satpam, para pelaku masuk ke dalam kantor membawa brankas yang berisi uang Rp 200 juta. Tidak hanya itu saja, para pelaku membawa dua buku BPKB sepeda motor, satu buku BPKB mobil, satu unit laptop dan satu buah monitor kamera cicuit close televisio (CCTV).

Selanjutnya, para perampok tersebut pergi meninggalkan Satpam dalam keadaan terikat dan mulutnya di lakban. Satpam tersebut, berhasil melepaskan ikatan ditangannya dan menghubungi rekannya meminta bantuan.