Orang Tua Siswa Protes Anaknya Dihukum ‘Push-Up’ 60 Kali

Bagikan/Suka/Tweet:

Ruli/Teraslampung.com

Tulangbawang Barat—Karena tidak mengerjakan PR Matematika, Erfansyah dan Nurcholis , dua siswa sebuah Madrasah Ibtiadaiyah (MI) di Tulangbawang Tengah, Kabupaten Tulangbawang Barat, dihukum push up 60 kali oleh gurunya.

Karena tidak terima dengan perlakuan guru anaknya, orang tua  Erfansyah bin Nurcholis dan Agung Saputra bin Masrum mengadu ke Lembaga Perlindungan Anak Tulangbawang Barat.

Akibat hukuman itu, Erfansyah—warga Kampung Candra Kencana RK III Kecamatan Tulangbawang Tengah—menderita sakit. Kedua lengannya terasa kaku dan nyeri.

“Selama seminggu anak kami tidak bisa pakai baju, dan selama itu tidak bisa mengikuti pelajaran (red ; sekolah) seperti biasa,” ujar ibu Erfan, Minggu (18/5) .

Semula orang tua kedua bocah tersebut tidak mengetahui kejadian yang sudah  berlangsung sekitar  sebulan lalu itu. Mereka mendengar anaknya mendapat hukuman justru dari teman-teman Erfan dan Agung.

Kepada  Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Tulangbawnag Barat, kedua korban mengaku mereka dihukum oknum guru setempat karena  tidak mengerjakan PR. “Bu Eka menghukum kami push up 60 kali di depan kelas, disaksikan teman-teman,” kata Erfan yang diiyakan Agung.

Keluarga korban  meminta pihak sekolah menindak tegas guru bersangkutan, dan akan melaporkan peristiawa kepada polisi. “Menghukum anak-anak push up 60 kali tidak masuk akal, orang dewasa saja tak akan kuat,” kata Mardianto di depan awak media.

Poniti, Kepala Sekolah setempat ketika hendak dikonfirmasi di rumahnya, tidak berada ditempat. Begitu pula Junaeda, wali kelas IV. Saat ditemui, dia mengaku belum mendapat laporan, dan tahu kejadian ini justru dari wartawan.

Terpisah, Aris, guru olahraga di MI tersebut, saat dikonfirmasi menunjukkan sikap tidak suka. Ia bahkan kesal jika persoalan hukuman push up ini dipublikasi. “Jika ada Lembaga Perlindungan Anak mestinya ada juga dong Lembaga Perlindungan Guru,” kata Aris.

Sodik Adi Suryanto, S. Org., MM., pengamat olahraga yang juga pelatih atlet Kabupaten Tulangbawang Barat. Menurut Sodik yang dihubungi melalui telepon, push up 60 itu porsi khusus yang diperuntukkan atlet terlatih. Dia meragukan kapasitas oknum guru tersebut, apalagi jika itu dilakukan oleh guru olahraga.

Editor: Isbedy Stiawan ZS