Zainal Asikin | Teraslampung.com
LAMPUNG — Memasuki H-1 lebaran 2018, kendaraan roda empat pemudik asal Pulau Jawa yang melintas di jalur tol melalui gerbang tol Bakauheni Selatan menuju gerbang tol Bakauheni Utara sudah mulai terlihat sepi dari arus lalu lintas kendaraan pemudik jika dibandingkan pada H-3 dan H-2 lebaran.
Berdasarkan pantauan teraslampung.com dilokasi, arus mudik kendaraan roda empat yang melalui jalur gerbang tol Bakauheni Selatan terlihat normal tidak terlihat antrean atau kepadetan kendaraan dari arah Pelabuhan Bakauheni menuju ke gerbang tol Bakauheni Selatan. Begitu juga sebaliknya, arus kendaraan terbilang lancar.
Selain itu juga, di res area jalur tol Bakauheni menuju Desa Hatta sudah tidak terlihat adanya antrian kendaraan pemudik yang memarkirkan kendaraannya untuk beristirahat.
Menurut salah satu staf gerbang tol Bakauheni Selatan mengatakan, memasuki H-1 lebaran ini terbilang lancar, arus kendaraan pemudik tidak terjadi antrian ataupun kepadatan di depan gerbang tol meski ada sekitar ribuan kendaraan yang masuk.
“Alhamdulilah H-1 lebaran ini berjalan lancar, sama seperti saat mulai memasuki H-7 lebaran. Kalau untuk kendaraan yang masuk gerbang tol Bakauheni Selatan ini, sampai 13 ribu kendaraan/hari dan mayoritas dari Pulau Jawa. Sedangkan kendaraan yang keluar, ada 4 ribu/perharinya,”ucapnya, Kamis 14 Juni 2018.
Sementara Kepala Operasional JTTS Lampung, Hanung Hanindito mengatakan, selama operasional sudah mengalami kenaikan volume kendaraan yang melintas melalui jalur tol, kalau untuk kenaikan atau kepadatan arus mudik kendaraan di jalur tersebut terjadi pada H-3 dan H-2 lebaran kemarin. Diperkirakan, mencapai ratusan ribu kendaraan yang masuk melalui gerbang tol Bakauheni Selatan.
“Kalau peningkatan kendaraan pemudik pada H-3 lebaran, volume kendaraan hingga mencapai 200 persen jika dibandingkan dengan hari-hari biasanya atau pada H-7 sampai H-5 lebaran,”ujarnya.
Dikatakannya, dari 140 km ruas tol Bakauheni-Terbanggibesar yang sudah mulai dioperasikan mulai dari Pelabuhan Bakauheni menuju Desa Hatta (0 km sampai 9 km). Kemudian jalur tol menuju Lematang hingga Kotabaru, sementara untuk sisanya disiapkan infrastruktur jalan yang bisa dilalui fungsional oleh para pemudik.
“Kalau untuk tarif masih nol rupiah, jadi tidak ada tarif yang diberlakukan untuk melewati jalur tol ini sampai nanti ada keputusan dari Kementerian PUPR. Yang jelas menunggu keputusan Presiden, dimana harus menyambungkan dahulu jalan tol barulah bisa dikenakan tarifnya,”ungkapnya.
Kemudin untuk gardu tolgate, kata Hanindito, pihaknya menyediakan 19 gardu tolgate. Diantaranya adalah, gerbang tol Bakauheni Selatan disediakan 5 gardu tolgate, gerbang tol Bakauheni Utara ada 4 gardu tolgate. Kemudian di Lematang ada 6 gardu tolgate, lalu di Kota Baru ada 4 gardu tolgate yang disediakan.
“Untuk disetiap gerbang tol, kami sediakan tempat istirahat (res area) sementara dan klinik cek kesehatan gratis. Selain itu juga, kami menyediakan bengkel dan BBM dari Pertamina,”terangnya.