Opini  

Hak Pepohonan di Tengah Terjangan Angin Kencang

Erina Noviani
Bagikan/Suka/Tweet:

Oleh Erina Noviani, ST., MT.
Peneliti di Pusat Studi Kota dan Daerah (PSKD) dan Mahasiswa S3 Program Ilmu Lingkungan Unila

Kota Bandar Lampung belakangan ini sering dilanda angin kencang, yang mencapai puncaknya pada Selasa, 4 Februari 2025. Beberapa pohon besar tumbang akibat terjangan angin, menyebabkan kemacetan dan kerusakan di berbagai titik. Ironisnya, butuh waktu puluhan tahun bagi pohon-pohon ini untuk tumbuh besar, namun dalam sekejap, mereka lenyap. Kejadian ini menimbulkan berbagai reaksi, dari kekhawatiran hingga perdebatan mengenai keberadaan pohon besar di lingkungan perkotaan.

Sayangnya, pohon tumbang sering dijadikan kambing hitam dalam situasi seperti ini. Memang benar, pohon yang roboh dapat menyebabkan kerugian material hingga korban jiwa, tetapi apakah pohon benar-benar penyebab utama? Dari sudut pandang manusia, pohon besar dianggap sebagai ancaman bagi keselamatan. Namun, secara ekologis, pohon besar memiliki peran vital dalam keseimbangan lingkungan. Burung, tupai, serangga, serta berbagai organisme lainnya bergantung pada pohon besar sebagai habitat. Lebih dari itu, pepohonan berfungsi sebagai penyerap polusi udara dan penyeimbang iklim mikro di perkotaan.

Dari pada mencari siapa yang harus disalahkan, hal yang lebih penting adalah memastikan perawatan yang optimal terhadap pepohonan yang tersisa. Perawatan bukanlah sekadar pengeluaran anggaran, tetapi merupakan investasi jangka panjang untuk menjaga harmoni antara manusia dan lingkungan. Pemangkasan rutin, pemilihan jenis pohon yang sesuai dengan kondisi kota, serta pemantauan berkala terhadap kondisi pepohonan dapat mengurangi risiko pohon tumbang tanpa harus mengorbankan keberadaan mereka.

Selain itu, tanggung jawab menjaga lingkungan tidak hanya ada pada pemerintah, tetapi juga pada masyarakat. Budaya gotong royong dalam merawat lingkungan sekitar, seperti membersihkan saluran air dan memangkas ranting yang berisiko patah, bisa menjadi langkah konkret yang dilakukan bersama. Jika pemangkasan pohon terlalu sulit dilakukan sendiri, masyarakat setidaknya dapat berperan aktif dengan melaporkan kepada pihak berwenang agar tindakan cepat dapat diambil. Sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam perawatan lingkungan akan menciptakan kota yang lebih aman dan lestari, tanpa mengorbankan pepohonan yang telah menjadi bagian penting dari ekosistem kota.***