Jakarta–Sejak Senin lalu (10/3) tampilan jejaring sosial Facebook berubah. Masih dengan mengandalkan warna utama biru, perubahan itu tak pelak seolah membenarkan rumor yang selama ini berkembang, yaitu Facebook hendak mengokohkan diri tidak sekadar media sosial, tetapi juga sarana bisnis.
Kesan itu tampak dari makin menyempitnya ruang beranda (bagian tengah) yang selama ini menjadi andalan pemilik akun untuk berekspresi.
Sisi kanan kini makin lebar. Itu menandakan Facebook memberikan ruang yang makin luas untuk mengeruk untung dari bisnis iklan. Maka, jangan heran jika Anda yang tidak suka dengan aneka iklan yang berhubungan dengan seks dan kosmetik, dengan sangat terpaksa harus menerima kenyataan dinding Facebook Anda pun akan makin penuh dengan iklan jenis itu.
Perubahan tersebut juga ditandai dengan makin seriusnya Facebook untuk “memaksa” para penggunanya untuk berinteraksi dengan dunia luar, semisal grup, halaman yang disarankan, permainan, informasi berita, dan lain-lain.
Bagi pengguna Facebook, perubahan desain seperti itu adalah hal biasa. Facebook sudah berkali-kali melakukannya. Pada awal Februari 2014 lalu, misalnya, Facebook juga memperkenalkan perubahan dengan mengenalkan aplikasi baru Facebook Paper untuk para pengguna Iphone. Facebook menyebutnya sebaga curated visual news reader. Dengan tampilan di Iphone tersebut, Facebook ‘memaksa’ pengguna untuk mengoleksi surat kabar daring. Maka, jika Anda pengguna Iphone, dengan aplikasi tersebut akan bisa membaca dan berbagi berita dari media tradisional seperti Time, New York Times, dan lain-lan.
Para pengguna Facebook di Iphone bisa mengikuti topik tertentu sesuai kebutuhannya, baik itu berita utama paling update, hobi, makanan, sains, ilmu pengetahuan, gaya hidup, dan lain-lain. Pelan dan pasti, dengan perubahan semacam itu para pengguna Facebook tidak hanya mendapat kabar tentang para kolega, teman sepermainan dan sehobi atau sanak kerabatnya. Lebih dari itu, pengguna Facebook juga bisa mengonsumsi berita tentang kejadian di sekitarnya, di kota atau negara lagi.
Sejak tahun tahun lalu sebenarnya sudah berkembang kabar bahwa Facebook akan merombak seluruh tampilan situsnya pada 2014. Apakah perubahan kali ini merupakan jawaban atas isu tersebut? Barangkali ya. Tentu saja,perubahan bisa menilbukan dampak positif dan negatif bagi Facebook.
Kabarnya, tampilan yang diklain sebagai ‘keren’ itu dibuat oleh seorang desainer asal Australia bernama Fred Nerby. Fred membuat tampilan facebook yang keren tersebut kemudian mempostingnya di Behance. Behance itu sendiri merupakan sebuah situs yang memungkinkan kita bisa memposting apa pun, atau karya yang sudah kita buat lalu membaginya kepada publik. Sekilas tampilan Facebook baru Facebook itu memang keren, seperti kombinasi antara desain Microsoft dan Apple.
Pertanyaan pentingnya, tentu saja, apakah perubahan itu akan membuat Facebook makin produktif? Artinya, apakah para pengguna Facebook akan tetap makin betah dan sisi lain keuntungan bisnis Facebook makin deras mengalir? Pertanyaan sederhana ini penting karena faktanya ‘kemajuan’ dan perubahan yang dilakukan Facebook tidak selalu direspons positif para penggunanya.
Dengan begitu, peluang “blunder” bagi Facebook masih terbuka lebar. Suka atau tidak suka, Facebook harus tetap mempertimbangkan aspirasi pemakainya yang umumnya lebih menyukai Facebook sebagai sebuah media sosial yang gratis, aman, dan mudah digunakan. Jika ketiga syarat itu tidak dipenuhi, maka media sosial tersebut harus siap-siap ditinggalkan penggemarnya.