TERASLAMPUNG.COM — Hari ini (17/8/2018) Pemkab Lampung Tengah kembali akan kembali mencetak tiga rekor Musium Rekor Indonesia (Muri) sekaligus terkait peringatan HUR RI. Yakni gerakan pengibaran bendera merah putih dan sejuta kentongan, seribu produk KECe, dan jalan terpanjang dengan melibatkan peran serta masyarakat.
Khusus untuk seribu produk KECe dan jalan terpanjang akan dilakukan penilaian lebih dulu oleh pihak Muri.
“Seribu produk KECE akan dipajang dan disusun di halaman rumah Dinas Sekretaris Kabupaten Lamteng. Tak hanya itu, pengrajin produk juga ikut dihadirkan dan mendemonstrasikan langsung cara pembuatan produk. Sementara penilaian yang dilakukan untuk jalan terpanjang yakni dengan melihat dokumentasi gotong-royong masyarakat dalam pembangunan jalan,” kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lamteng A. Helmi.
Dalam gelaran aksi itu peserta tidak hanya membawa kentongan, tapi akan menampilkan beberapa atraksi yakni membentuk formasi HUT Kemerdekaan RI ke-72 dan bendera merah putih. Massa yang berada di masing-masing kecamatan se-Lamteng juga nantinya akan serentak memukul kentongan.
“Kegiatan utama akan dipusatkan di Lapangan Merdeka Gunungsugih dengan melibatkan massa sebanyak 200 ribu. Kemudian ada 25 titik lainnya yang tersebar di kecamatan-kecamatan melakukan hal serupa yakni membawa kentongan. Semua pelajar dan guru wajib hadir dengan membawa kentongan. Kita sudah sosialisasikan ke bawah,” kata Helmi.
Pemantauan yang dilakukan oleh MURI, sambung Helmi, untuk di Lapangan Merdeka Gunungsugih dilakukan secara langsung sedangkan pada 25 titik lainnya melalui sambungan visual telekonferensi. Sehingga, peserta dari masing-masing kecamatan tetap dapat terlihat oleh pihak MURI.
Khusus peserta yang membentuk formasi HUT Kemerdekaan RI ke-72 dan bendera merah putih berasal dari pelajar. Khusus pelajar laki-laki wajib memakai topi berwarna merah dan pelajar perempuan memakai jilbab berwarna putih. “Mereka (pelajar, Red) sudah mulai latihan dan masih akan terus berlatih sebagai pemantapan,” jelas Helmi.
Sementara itu Bupati Lampung Tengah DR. Ir. Mustafa menegaskan aksi sejuta kentongan bukan sekedar seremoni atau mengejar rekor, tapi untuk menggelorakan semangat kebangsaan dan menanamkan rasa cinta terhadap tanah air.
“Semangat cinta harus kita tanamkan ke seluruh masyarakat bangsa ini. Jangan sampai jiwa patriotisme kita luntur, sehingga kita mudah terpecah belahkan bangsa lain. Melalui gerakan sejuta bendera, dan kini sejuta kentongan merah putih, mudah-mudahan bisa menyulut rasa cinta tanah air dalam diri masyarakat,” tandasnya.