Malang Teraslampung.com–Meski diwarnai insiden matinya aliran listrik, hari kedua Festival Teater Tingkat SMA/SMK/MA ke-18 se-Jawa Timur yang dihelat Himpunan Mahasiswa Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang berlangsung meriah.
Pada hari kedua, enam kelompok teater pelajar SMA dan SMK melakukan pementasan sejak pukul 08.00 WIB dan berakhir pukul 15.35 WIB. Mereka adalah Teater Jaya Prana dari SMAN 2 Nganjuk dengan lakon “Kematian Seorang Demonstran” (penulis Aulia Rosyida) Teater , SMK Farmasi Maharani Malang dengan lakon “Gelar” (penulis Ahmad Alfan),Teater Cepak SMAN 1 Gresik dengan lakon “Gelar” (karya Hayati MA), Teater Kertas SMAN Mojoagung dengan lakon “Almarhum” (karya Sefandi AS).
Selanjutnya Teater Sirpong SMAN 1 Karangan Trenggalek dengan lakon “Bidadari Serayu” penulis Gigih Setiawan dan Teater Embun SMKN 3 Malang dengan lakon “Bukan Dokter Gadungan” penulis Wildan TR.
Penonton terlihat menikmati semua pementasan walau masih nampak ketegangan yang ditunjukan pemain bahkan dialog yang terasa kental akan hapalan beberapa pemain. Salah satu penonton juga mempertanyakan setiap pergantian babak setting tata cahaya selalu permanen dengan pencahayaan yang tak berubah, “perubahan suasana cerita kayaknya itu-itu aja lampunya,” kata Silvi, siswi MTs Mojoagung.
Pada pementasan keempat, yakni Teater Kertas dari SMAN Mojoagung sempat terjadi pemadaman lampu kurang lebih 10 menit. Pemain tetap berlanjut meski hanya dibantu pencahayaan senter dari panitia acara.
Menurut Panitia Festival Teater Pelajar SMA/SMK/MA, Ninda Sari, naskah yang digunakan berupa cerita pendek yang sudah disediakan panitia dengan mempertimbangkan nilai pendidikan dan kepantasan dan wajib bagi peserta kelompok teater mengadaptasinya.
“Adapun kelima naskah cerita pendek tersebut adalah Bidadari Serayu karya Sungging Raga, Dokter karya Putu Wijaya,Gelar karya Mashdar,Matinya Seorang Demonstran karya Agus Noor dan Pendet karya Putu Wijaya,”ujar Ninda yang juga koordinator acara Festival Teater Pelajar SMA/SMK/MA se-Jatim.
Adapun penilaian yang dinilai juri pada penampilan kelompok teater meliputi penyutradaraan, keaktoran, artistik, musik, dan totalitas/performansi sebagai pementasan teater. Dewan juri terdiri dari tiga orang yang merupakan dari unsur akademik dan praktisi teater di Malang.
Pada hari ketiga, Rabu (29/10), akan menampilkan enam kelompok teater. Yakni dari SMK 10 November Bululawang,SMAN 3 Malang,SMKN 1 Trenggalek,SMAN 4 Malang,MA Al Itihad Poncokusumo dan SMK Kesehatan Adi Husada Malang.
Aan Frimadona Rosa