Seni  

Hari Ini Tim Kesenian Lampung Tampil di Pesta Kesenian Bali

Tari Bedana Tradisi (Foto: Ist/dok)
Bagikan/Suka/Tweet:

TERASLAMPUNG.COM  — Tim kesenian Lampung akan tampil dalam Pesta Kesenian Bali (PKB)ke-38, hari ini (20/6/2016). Kolaborasi para seniman Sanggar Jung Sarat dan Tim Kesenian  Dinas Pariwisata dan Budaya Lampung Barat itu akan  pentas di Panggung Ayodia, Taman Budaya Bali, di Denpasar,i

Dalam perhelatan yang berlangsund 11 Juni -9 Juli 2016,
Dalam ajang Pesta Kesenian tahunan yang digelar Pemprov Bali ini tampil , Senin (20/6).

Menurut I Wayan Sumerta Dana Artha, salah satu anggota tim Lampung, dalam Pentas Kesenian Bali yang mengusung tema; “Karang Awak” ini, tim kesenian Lampung akan menampilkan gelaran seni berupa; musik, tari, dan lagu-lagu Lampung.

“Sesuai dengan tema yang diusung PKB, Karang Awak, Lampung bakal mempersembahkan repertoar musik garapan baru Labuh Labung Angin. Musik ini mengisahkan tentang keadaab cuaca saat ini yang tidak menentu, kadang-kadang panas, seketika hujan angin. Ini yang menginpirasi kami untuk menggarap musik ini,” ujar Wayan Mochoh panggilan akrab I Wayan Sumerta Dana Artha.

Selain itu, tim  Lampung juga bakal mementaskan tari Sembah Batin, Pencak Khakot, dan Bedana Tepui. Sedangkan untuk musik, tim Lampung akan menampilkan  lagu Tanah Lado dan Cangget Agung yang mengisahkan bumi Lampung dengan kebudayaannya yang adi luhung.

Menurut Wayan Mochoh, PKB yang berlangsung 11 Juni hingga 9 Juni 2016 itu sangat cocok untuk mempromosikan budaya Lampung. Pasalnya, PKB tak hanya dihadiri dan dipentaskan kesenian dari berbagai daerah di Indonesia.

“PKB juga diminati para wisatawan asing. Kita berupaya terus untuk mempromosikan budaya Lampung. Ini merupakan salah satu bentuk upaya pelestarian. Budaya tradisi yang kita gali, diolah kemudian ditampilkan ke publik yang lebih luas lagi,” imbuh Mochoh.

Untuk itu, Mochoh berharap Pemprov Lampung, terus mendukung langkah-langkah yang dilakukan oleh para seniman Lampung yang punya komitmen dalam menumbuhkembangkan budaya Lampung.

Mak kham siapa lagi. Mak ganta kapan lagi.Kalau bukan kita siapa lagi. Kalau Bukan Sekarang kapan lagi,” tandasnya.