TERASLAMPUNG.COM — Lifter putra Indonesia asal Metro, Lampung, Eko Yuli Irawan, mempersembahkan medali perak cabang olahraga angkat besi putra kelas 62 kg Olimpiade Rio de Jainero, Brasil, Selasa (9/8/2016) pagi WIB Eko Yuli berhasil mencatat total angkatan 312 kg. Medali emas diraih lifter Kolombia, Oscar Figueroa, yang sukses dengan total angkataan 318 kg.
Total angkatan Eko Yuli itu sebenarnya bukan yang terbaik sepanjang kariernya. Sebab, pada Olimpiade London 2012 lalu, pria kelahiran 24 Juli 1989 ini berhasil mengangkat beban 317 kg. Kala itu saingan terdekatnya, Oscar Figueroa, juga mengangkat beban total 317 kg. Namun, karena Figueroa berat badannya sedikit lebih ringan (61,76 kg) dibandingkan Eko Yuli (61,89 kg), maka medali perak menjadi milik Figueroa.
Ini merupakan hatrick bagi Eko. Sebelumnya, Eko Yuli meraih medali perunggu pada Olimpiade di London (2012) dan Olimpiade Seoul 2008).
Ketiga meriah medali perunggu di Olimpiade Seoul (2008), Eko Yuli turun di kelas 56 kg dan berhasil dengan total angkatan 288 kg. Pada Olimpiade London 2012, Eko Yuli yang berlaga di kelas 62 juga meraih perunggu dengan total angkatan 317 kg. Ia kalah atasTampil di kelas 62 kg, lifter kelahiran 24 Juli 1989 itu mencatat total angkatan 317 kg dan berhak meraih medali perunggu.
Eko Yuli pada snatch sukses melakukan satu angkatan yakni seberat 142 kg. Sementara dua angkatan lainnya seberat 146 kg gagal dilakukan.
Pada clean and jerk, Eko Yuli sukses mengangkat beban seberat 170 kg pada angkatan pertama. Sedangkan pada percobaan kedua dengan angkatan 176 kg gagal diangkatnya.
Eko Yuli coba mengangkat beban seberat 170 kg pada angkatan ketiga. Sayangnya, usaha itu gagal sehingga total angkatannya hanya mencapai 312 kg.
Medali emas diraih ‘musuh bebuyutan’ atau pesaing Eko selama ini, yakni lifter Kolombia, Oscar Figueroa. Figueroa sukses dengan total angkatan mencapai 318 kg. Medali perunggu jadi milik lifter Kazakhstan, Farkhad Kharki dengan total angkatan 305 kg.
Sebelumnya angkat besi juga telah menyumbang satu medali perak untuk kontingen Indonesia di Olimpiade Rio lewat keperkasaan lifter yang pernah berkiprah di Padepokan Gajah Lampung di Pringsewu, Sri Wahyuni, yang turun di kelas 48 kilogram.