Heboh Lurah Tolak Yusuf Kohar Sosialisasi, Ini Kata Bawaslu Bandarlampung

Komisioner Bawaslu Kota Bandarlampung Asep Setiawan menjelaskan kepada awak media soal ketegangan Wakil Walikota Yusuf Kohar dengan lurah-lurah. Foto: Teraslampung.com/Dandy Ibrahim
Komisioner Bawaslu Kota Bandarlampung Asep Setiawan menjelaskan kepada awak media soal ketegangan Wakil Walikota Yusuf Kohar dengan lurah-lurah. Foto: Teraslampung.com/Dandy Ibrahim
Bagikan/Suka/Tweet:

TERASLAMPUNG.COM — Dalam dua hari terakhir  beredar video tentang penolakan lurah di Kota Bandarlampung menolak Wakil Walikota Bandarlampung yang akan mencalonkan diri dalam Pilkada Bandarlampung, Yusuf Kohar, melakukan sosialisasi.

Dalam tayangan video yang viral di medsos itu tampak Yusuf Kohar bersitegang dengan seorang lurah. Wajah Yusuf Kohar terekam jelas dalam video yang diduga direkam dengan kamera HP itu. Namun, wajah lurah tidak tampak. Hanya suaranya saja yang terdengar ngotot dan berbantahan dengan Yusuf Kohar.

Di video itu juga terdengar suara lurah “menceramahi” Yusuf Kohar soal aturan sosialisasi dan aturan soal pengumpulan orang pada masa pandemi Covid-19.

Yusuf Kohar berusaha mempertahankan alasannya untuk tetap melakukan sosialisasi karena menurutnya tidak ada aturan yang dilanggar.

Penolakan lurah terhadap sosialisasi Yusuf Kohar bukan satu kali terjadi. Diduga banyak lurah di Bandarlampung juga menolak sosialisasi yang dilakukan Yusuf Kohar.

Menyikapi ramainya video pelarangan beberapa lurah saat Wakil Walikota Yusuf Kohar dan timnya melakukan sosialisasi, Bawaslu Kota Bandarlampung akan mengundang para lurah dan Yusuf Kohar untuk sama-sama mengendalikan diri untuk menciptakan pilkada yang damai.

“Dalam waktu dekat kami (Bawaslu) akan mengundang Wakil Walikota Yusuf Kohar serta Lurah Gulak Galik dan Tanjung Baru untuk duduk bersama satu tujuan yaitu pilkada di Kota Bandarlampung sukses,” jelas Komisioner Bawaslu Bandarlampung, M. Asep Stiawan, Selasa 4 Agustus 2020.

Menurutnya,  dalam kejadian pembagian sembako tersebut kedua belah pihak tidak ada masalah baik itu Yusuf Kohar serta lurah-lurah tersebut.

“Adanya polemik kegiatan bagi-bagi sembako yang dilakukan oleh Yusuf Kohar tidak masalah. Kenapa? Karena Yusuf Kohar sebagai Wakil Walikota Bandarlampung,” katanya.

“Terkait penghadangan pihak kelurahan juga tidak salah. Karena lurah ingin memastikan tidak ada kampanye terselubung terkait masalah pandemi Covid-19. Lurah hanya ingin menjamin tidak terjadi penyebaran Covid-19 di wilayahnya,” jelas Asep.

Asep Setiawan juga mengungkapkan bahwa dalam pembagian sembako itu baiknya tidak ditempel stiker serta ditulis calon walikota dan wakil walikota.

“Saat ini belum waktunya untuk berkampanye, secara etika tidak dibenarkan. Kecuali stiker tersebut tidak ditulis calon walikota atau wakil walikota, itu tidak apa-apa,” ujarnya.

Untuk mengurangi terjadinya ketegangan di masyarakat,  Asep Setiawan menyarankan saat membagi sembako hendaknya melibatkan pihak keamanan.

“Untuk membagi sembako dalam bantuan pandemi Covid-19 ada baiknya partai melibatkan aparat keamanan supaya tidak ada ketegangan lagi,” sarannya.

Asep Setiawan mengimbau semua pihak untuk sama-sama mengendalikan diri agar pilkada berjalan aman, tertib, dan sejuk.

“Masyarakat tidak kebingungan dalam menentukan pilihannya, karena semua masyarakat berhak memilih calonnya masing-masing tanpa ada intimidasi dari pihak manapun,” katanya.

Dandy Ibrahim