News  

Heboh Permintaan Penutupan Sekolah di Indonesia oleh Pemerintah Turki

Tiga tentara Turki terlihat berjaga-jaga ketika warga sipil bereaksi terhadap upaya kudeta terhadap Presiden Erdogan. (Foto: BBC/AFP)
Bagikan/Suka/Tweet:

TERASLAMPUNG.COM — Sejak dua hari terakhir, dunia pendidikan Indonesia dihebohkan oleh permintaan Pemerintah Turki lewat Kedutaan Besar Turki agar pemerintahi Indonesia menutup sejumlah sekolah yang dianggap berafiliasi dengan organisasi yang disebut sebagai teroris. Permintaan itu resminya disampaikan pemerintah Turki melalui situs resminya, www.jakarta.emb.mfa.gov.tr pada 28 Juli 2016 lalu.

Sekolah-sekolah yang dimaksud, menurut Kedubes Turki, berkaitan dengan organisasi milik atau dikelola oleh Fethulaah Gullen, tokoh yang dituding rezim Recep Erdogan sebagai dalang di balik kudeta sebagian faksi militer Turki, beberapa waktu lalu.

Pemerintah Turki di bawah Presiden Recep Tayyip Erdogan menuduh Fethullah Gulen lewat organisasi yang disebutkan pemerintah Turki bernama Fethullah Terrorist Organisation (Feto) sebagai aktor intelektual kudeta tersebut. Namun, Gulen yang saat ini meminta suaka politik kepad Amerika Serikat membantah tudingan itu.

Sekolah-sekolah di Indonesi yang diminta ditutup oleh pemerintah Turki, antara lain:  Pribadi Bilingual Boarding School (Depok), Pribadi Bilingual Boarding School (Bandung), Kharisma Bangsa Bilingual Boarding School (Tangerang Selatan),  Semesta Bilingual Boarding School (Semarang), Kesatuan Bangsa Bilingual Boarding School (Yogyakarta), Sragen Bilingual Boarding School  (Sragen, Jateng), Fatih Boy’s School (Aceh), Fatih Girl’s School (Aceh), dan  Banua Bilingual Boarding School (Kalimantan Selatan).

Pemerintah Turki juga meminta Indonesia menutup kegiatan Gulen Chair yang berada di dalam kompleks Universitas Islam Negeri (UIN) di Ciputat, Tangerang Selatan.