Herman HN Ajak Masyarakat Lampung Amalkan Pancasila

Herman HN dan Sutono siap mengikuti debat pada Sabtu malam (28/4/2018)
Herman HN dan Sutono
Bagikan/Suka/Tweet:

TERASLAMPUNG.COM — Tanggal 1 Juni diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila. Terkait hal itu, calon Gubernur (cagub) Lampung nomor urut 2, Herman HN, mengajak masyarakat Lampung mengamalkan nilai-nilai Pancasila.

Menurut Herman HN, Pancasila adalah ideologi bangsa yang mengandung nilai-nilai luhur yang jika diamalkan akan membuat kehidupan bermasyarakat lebih tertib, sejahtera dan berkeadilan.

“Pancasila adalah dasar negara yang menjadi pondasi NKRI untuk menjadi negara yang berdaulat dan sejahtera,” kata Herman HN saat dihubungi di kediamannya, di Bandarlampung, Jumat  (1/6/2018).

Menurut Herman HN, Pancasila adalah dasar persatuan bangsa untuk menggapai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

“Ideologi Pancasila adalah bintang pemandu bangsa Indonesia. Pancasila juga rumah kebangsaan Indonesia yang berbhineka tunggal ika,”jelas cagub yang berpasangan dengan Sutono ini.

Herman HN mengajak masyarakat Lampung untuk mengamalkan Pancasila dalam kehidupan untuk cita-cita NKRI yang melindungi dan mensejahterakan seluruh rakyat.

“Nilai-nilai luhur Pancasila harus diamlkan dalam kehidupan. Dengan Pancasila, kita dapat bergotongroyong membangun Lampung untuk mencapai kesejahteraan yang berkeadilan dan demokratis,” kata Herman HN.

Terpisah, calon Wakil Gubernur (cawagub) Sutono mengatakan, lima sila Pancasila merupakan pedoman kehidupan bermasyarakat yang mengakomodir kebhinekaan

“Bermasyarakat itu dasarnya persatuan dengan mengedepankan musyawarah dalam pengambilan keputusan bersama. Kemudian, kesejahteraan bagi seluruh masyarakat dilakukan bersama dalam bingkai kemanusian, keadilan sosial dan berketuhanan,” katanya.

Sutno juga mengajak masyarakat Lampung untuk mengamalkan Pancasila sebagai pedoman menangkal upaya memecah belah masyarakat.

“Mari kita amalkan Pancasila dengan menghormati kebhinekaan dan mencegah ideologi lain mengganti dasar NKRI dengan cara meneror dan memecah belah masyarakat,”tegas Sutono.