| Walikota Herman HN memberikan sambutan dalam acara silaturahmi dan peringatan Maulid Nabu Muhammad SAW di Kantor Walikota, Kamis malam (22/1). |
BANDARLAMPUNG, Teraskampung.com — Acara silaturahmi dan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW menjadi momen bagi keluarga besar Yayasan Tjimande Tari Kolot Kebon Djeruk Hilir (TTKKDH) se-Provinsi Lampung untuk kembali bersatu setelah sepuluh tahun lebih didera isu perpecahan.
Hal itu disampaikan Walikota Bandarlampung Herman HN saat menghadiri silaturahmi dan perinagatan Maulid Nabi SAW bersama keluarga besar Yayasan Tjimande Tari Kolot Kebon Djeruk Hilir (TTKKDH) se-Provinsi Lampung di Kantor Walikota Bandarlampung, Kamis malam (22/1).
Walikota Bandarlampung Herman HN mengapresiasi TTKDH yang turut aktif dalam melestarikan nilai-nilai budaya Indonesia. Ia berharap tiap tahun kegiatan Maulid Nabi bisa diselenggarakan di Kantor Walikota.
“Itu kalau dikendaki. Jika tidak ya cukup sampai di sini,”papar Herman HN, seolah mempertegas adanya perpecahan di tubuh Kesti TTKDH,
Menurut Herman HN, Yayasan Kesti TTKKDH sudah lama berdiri, yakni sejak 1961. Namun, pada 2002 terjadi perpecahan. Perpecahan berlangsung sampai sekarang.
“Mudah-mudahan ke depan kita bisa bersatu padu mengangkat nama bai, Tjimande ini. Sebelumnya ini para anggota TTKDH berjalan sendiri-sendiri. Saya ingin tjimande ini bersatu. Mau siapa pun ketuanya, jika kita bersatu, hebat kita ini. Jka kita tidak bersatu, tunggu kehancurannya,” kata Herman.
Herman berharap para pengurus dan anggota TTKDH membesarkan Tjimande di Provinsi Lampung. “Jka perlu tiap minggu diadakan pertalekan, karena tak lain mengajarkan supaya persaudaraan bisa lebih dekat. Tap minggu harus diurut keceran dan pertalekan. Jangan gara-gara duit kita berubah pikiran. Talek merupakan tanggung jawab kita dunia akherat,” katanya.
“Saya ingin Yayasan Kesti TTKKDH di Lampung bisa bersatu. Saya siap mundur sebagai ketua umum dewan pimpinan wilayah Bandarlampung,jika memang ada pengganti yang bisa memajukan Tjimande,” imbuhnya.
Ariftama
