HUT AJI, AJI Bandarlmpung Kembali Berikan Penghargaan Saidatul Fitriah

Bagikan/Suka/Tweet:

BANDARLAMPUNG, Teraslampung.com — Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Bandarlampung mengadakan kompetisi penghargaan Saidatul Fitriah 2015.  Penghargaan ini sekaligus merayakan Hari Ulang Tahun kw-21 Aliansi Jurnalis Independen.

Ketua AJI Bandarlampung Yoso Muliawan mengatakan persyaratan untuk mengikuti Saidatul Fitriah Award antara lain mengirim karya liputan terbaik yang bernilai positif bagi kepentingan publik dalam konteks Lampung.   Karya juga mampu menginspirasi masyarakat di bidang politik, ekonomi, hukum, pemerintahan, olahraga, pendidikan, sosial dsb.  Hasil liputan disajikan liputan mendalan (indept reporting) bergaya straight news maupun feature.

Karya jurnalistik yang dikirim pernah dimuat  terhitung mulai 1 Juli 2014 sampai 31 Juli 2015. Pesertanya dari media lokal di Lampung maupun nasional, baik cetak, elektronik (televisi dan radio), maupun media online.

Setiap jurnalis bisa mengirim karya lebih dari satu tulisan paling lambat pada 15 Agustus di Sekretariat AJI Bandar Lampung, di Jalan Dr Harun I, Gang H Natsir Nomor 31/141, Kelurahan Kotabaru, Tanjungkarang Timur, Bandar Lampung.

Bagi jurnalis media cetak bisa mengirimkan karya berupa hardcopy maupun softcopy dalam bentuk CD. Sedangkan jurnalis media online mengirim bukti tampilan karya yang pernah dimuat.Jurnalis dari media elektronik mengirim karya dalam bentuk CD atau rekaman suara, setiap karya dilengkapi biodata penulis.

Saidatul Fitria, Yoso menjelaskan seorang jurnalis foto yang gugur saat menjalankan tugas meliput peristiwa demonstrasi di depan kampus Universitas Bandar Lampung 28 September 1999 silam.   Aktivis pers mahasiswa Teknokra Universitas Lampung yang akrab disapa Atul, terkena poporan senjata aparat untuk mengamankan unjuk rasa.

Karya jurnalistik yang dilombakan akan dinilai dewan juri, yakni Oyos Saroso HN (pendiri AJI Bandarlampung dan pengelola Teraslampung,com),H.S. Tisnanta (Majelis Etik AJI Bandar Lampung/ Akademisi Unila), dan Toni Wijaya (akademisi Ilmu Komunikasi Unila).  Pemenang akan mendapatkan trofi dan uang tunai Rp1 juta.  Pemberian penghargaan untuk jurnalis berlangsung di Cafe Dawiels di Jalan kartini Bandar Lampung, Sabtu (29/8).

Penghargaan Saidatul Fitria tahun ini merupakan kedelapan kalinya sejak 2008.   Jurnalis yang mendapat penghargaan seperti Bambang Eka Wijaya  (Lampung Post-2008), Amirudin Sormin (Lqmpung Post-2009), Agus Susanto (Lampung Post-2010), R. Didik Budiawan (Tribun Lampung-2011), Adolf Ayatullah (Lampung Ekspres-2012), Ari Mistanto (Radar Lampung-2013) Noval Andriansyah (Tribun Lampung-2013), dan Endri Y (Editor-2014).

AJI didirikan pada 7 Agutus 1994 oleh puluhan jurnalis, budayawan, seniman, dan kolumnis di Megamendung, Bogor, Jawa Barat, pascadibredelnya majalah Tempo, tabloid Detik, dan majalah Editor. Sampai jatunya rezim Soeharto, AJI harus bergerak di bahah tanah.Beberapa aktivis AJI ditahan penguasa Orde Baru dan baru bebas setelah era reformasi bergulir.

Setelah era reformasi, AJI bergerak secara terang-terangan dan menjadi organisasi modern. Kini AJI ada di semua kota di ibukota provinsi di Indonesia.

AJI Lampung (AJI Bandarlampung) baru berdiri pada 31 Maret 2001. Selain Oyos Saroso, para pendidi AJI Bandarlampung antara lain Budisantoso Budiman (LKBN Antara), (Firman Seponda (eks Trans Sumatera, eks Lampung TV), Fadilasari (eks Tempo/Metro TV), Sugiyanto (Trans TV), Isbedy Stiawan ZS (eks Trans Sumatera), Hasanuddin Z.A. (eks Trans Sumatera), Subur Wadyo (eks Trans Sumtera), Zainal Mutaqien (eks Trans Sumatera), Damanhuri (kolumnis, Ridwan Saifuddin (eks Trans Sumatera, kolumnis), Damanhuri (eks pengelola pers kampus IAIN Radin Intan, kolumnis), dan Samsuri (eks pers kampus IAIN Radin Intan, kolumnis), Jauhari Zailani (akademisi), Armen Yasir (akademisi), dan Nanang Trenggono (akademisi).