Ibas: Kami Akan Selamanya Memenangkan Hati Ani Yudhoyono

Ibas Yudhoyono bersama ibunya, Ani Yudhoyono, ayah, dan istrinya. Instagram.com
Ibas Yudhoyono bersama ibunya, Ani Yudhoyono, ayah, dan istrinya. Instagram.com
Bagikan/Suka/Tweet:

TERASLAMPUNG.COM — Putra bungsu Ani Yudhoyono, Edhie Baskoro (Ibas) membuat tiga unggahan di akun Instagram @ibasyudhoyono pada Senin, 3 Juni 2019. Ini merupakan unggahan Ibas setelah ibundanya meninggal pada Sabtu, 1 Juni 2019 di Singapura. Sebelum tiga unggahan ini, terakhir Ibas mengunggah foto ayahnya, presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono pada 22 Mei 2019.

Unggahan pertama adalah saat ia dan istrinya, Aliya Rajasa menemani ibunda dan ayahnya berjalan-jalan usai diizinkan dokter di National University Hospital agar Ani Yudhoyono merasakan udara segar. Ada delapan foto pada unggahan ini.

Ibas memberikan keterangan, “Saat itu kami sekeluarga optimistis untuk kesembuhan Memo. Namun Tuhan berkehendak lain. Inna lillahi wa inna ilaiji raji’un.“

Unggahan berikutnya ada sepuluh foto yang memperlihatkan jenazah Ani Yudhoyono di rumah sakit, dalam perjalanan ke Kedutaan Besar RI di Singapura, di mobil ambulans yang ditemani Ibas, dan saat didoakan.

Pada unggahan ini, Ibas menuliskan keinginan Ani Yudhoyono untuk pulang, yang mengisyaratkan firasat akan pergi meninggalkannya. “Saat itu Memo berkata: I just want to go home, I want to go back my country. Kita semua mengamini tetapi benar, kita tidak tahu jika seperti ini cara kembalinya. #MemoinMemorial. Namum Tuhan berkehendak lain.”

Dan unggahan terakhir ada sepuluh foto yang memperlihatkan saat jenazah Ani Yudhoyono diberangkatkan ke Taman Makam Pahlawan Kalibata hingga proses pemakaman selesai. Ada salah satu foto yang menunjukkan Ibas dan kakaknya, Agus Harimurti Yudhoyono berada di dalam liang lahat ibunya untuk membopong jenazah Ani Yudhoyono. Kedua putra Ani Yudhoyono ini mengazani dan membacakan iqomat terakhir untuk ibundanya.

Kalimat yang dituliskan Edhie Baskoro (Ibas) pada unggahan ini sungguh menyentuh hati lantaran berisi ungkapan perasaan cintanya kepada Ani Yudhoyono. “Cancer may win this battle and I hate to say that! But I guarantee, we will forever win Memo’s heart. As my heart is always be with you, Memo.” Artinya, “Kanker boleh memenangkan pertarungan ini dan saya benci mengatakannya. Tapi saya jamin, kita akan selamanya memenangkan hati Memo. Seperti hatiku yang selalu bersamamu, Memo.”

Begitu dokter di National University Hospital Singapura menyatakan Ani Yudhoyono meninggal pada 1 Juni 2019 pukul 11.50 waktu setempat, kesedihan amat terlihat dari wajah SBY dan seluruh keluarga besar. Ibas terlihat amat terpukul dengan kepergian ibunya ini. Bahkan, tangisnya pecah ketika ia dan kakaknya, Agus Harimurti Yudhoyono yang ikut menggotong peti jenazah ibunya memasuki rumah mereka di Cikeas.

TEMPO