Bisnis  

Indonesia akan Kembali Gabung dengan OPEC

Kantor OPEC di Wina, Austria
Bagikan/Suka/Tweet:

Teraslampung.com — Indonesia rencananya akan kembali bergabung dengan organisasi negara-negara pengekspor minyak (OPEC). Kabar yang  dilansir Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said itu  disambut baik sejumlah kalangan, termasuk  PT Pertamina (persero) dan sejumlah pengamat.

Direktur Utama Pertamina Dwi Sucipto mengatakan, selama ini memang Indonesia perlu  masuk ke dalam lingkungan pemain utama minyak dunia untuk bisa mengikuti dinamika kebijakan minyak dunia.

“Ya, itu bagus karena kita menjadi ter-update terus dengan situasi pasar, dan memungkinkan untuk mengembangkan networking di pasar,” kata  Dwi, seperti dilansir republika online, Jumat (8/5).

Dwi mengaku mendukung rencana pemerintah ini, karena tentu Pertamina juga akan mendapat jaringan yang bagus untuk perdagangan minyak dunia.

VP Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro juga menilai bahwa bergabungnya Indonesia dengan OPEC sedikit banyak juga akan memberikan keuntungan kepada Pertamina. Pertamina sendiri, lanjut Wianda, akan tetap berkomitmen untuk meningkatkan produksi minyak dalam negeri.

Indonesia keluar dari Organization Petroleum Exporting Countries (OPEC), salah satu organisasi sangat penting di dunia yang pernah ikut dibesarkannya, pada pada September 2008. Pengunduran diri Indonesia itu disampaikan dalam Konferensi OPEC ke-149, yang berlangsung tanggal 9-10 September 2008, di Wina,

Keluarnya Indonesia dari OPEC berarti mengakhiri keanggotaannya selama 47 tahun.  Indonesia tercatat bergabung dengan OPEC pada tahun 1961. Indonesia juga merupakan satu-satunya wakil Asia di OPEC.

Keputusan untuk keluar dari OPEC diajukan  pemerintah Indonesia sejak Mei 2008 karena dipicu oleh laju produksi minyak mentah yang terus turun, dari 1,6 juta barel per hari (bph) pada 1996 menjadi hanya sekitar 970 ribu bph tahun 2008.