LONDON, teraslampung.com—Indonesia dan Inggris berkomitmen untuk meningkatkan kerjasama pendidikan. Antara lain kerjasama pengembangan Pusat Studi Indonesia, Beasiswa Dikti-Inggris, dan pelaksanaan Joint Working Group (JWG) antara kedua negara.
“Semua orang tahu bahwa Inggris adalah tempat di mana revolusi industri berlangsung. Dengan itu dalam pikiran, pertama, Indonesia ingin belajar dari Inggris tentang bagaimana mengembangkan pendidikan kejuruan,” kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh, di London, (20/1/2014).
Dalam kunjungan kerjanya di London, Inggris, Mendikbud M. Nuh membahas perkembangan kerja sama di bidang pendidikan dengan Menteri Ilmu Pengetahuan dan Perguruan Tinggi Inggris, David Willetts.
Selama ini kerja sama Indonesia dengan Inggris di bidang pendidikan sudah terjalin cukup baik. Beberapa dokumen perjanjian telah ditandatangani kedua negara sebelum tahun 2014, di antaranya enam U-to-U Memorandum of Understanding, dua Letter of Intent, dan satu Bersama Framework.
Dalam pertemuan bilateral itu Mendikbud Mohammad Nuh mengusulkan setidaknya ada dua agenda yang akan ditambahkan pada kerjasama pendidikan antara Indonesia dengan Inggris.
Bentuk kerja sama kedua yang diusulkan Mendikbud yaitu adanya keinginan Indonesia untuk belajar dari Inggris tentang cara membuat sebuah hubungan yang kuat antara industri dan lembaga pendidikan.
Lalu untuk mendukung Inggris dalam mendirikan Program Beasiswa Indonesia-United Kingdom (UK) Dikti, Kemdikbud akan mendorong finalisasi pelaksana pengaturan untuk meningkatkan kerjasama pendidikan dan memfasilitasi pelatihan bagi mahasiswa Indonesia untuk berpartisipasi dalam menempuh pendidikan di perguruan tinggi Inggris.
Saat ini beberapa perguruan tinggi Indonesia sudah melakukan kerja sama dengan perguruan tinggi Inggris. Misalnya Institut Teknologi Bandung (ITB) bekerja sama dengan Aston University dalam pengembangan mobil listrik. Tim mobil listrik ITB telah melakukan kunjungan ke Warwick, Inggris, dan rencananya pada minggu ke-4 Januari 2014 akan ada kunjungan balasan ke ITB.
Selain itu Universitas Tanjungpura, Kalimantan Barat, juga bekerja sama dengan The University of Northhampton. Kerja sama tersebut berupa pertukaran mahasiswa, pengembangan dalam kegiatan penelitian (kerjasama penelitian dan publikasi bersama); eksplorasi kolaborasi di tingkat kursus (pengaturan artikulasi, double degree/gelar ganda, dan program pembelajaran jarak jauh), dan pelatihan profesional bagi para staf.
Sumber: kemendikbud