TERASLAMPUNG.COM – Memasuki masa kampanye Pilgub Lampung 2018 semakin banyak kampanye negatif yang menagisikan keberhasilan Ridho Ficardo – Bachtiar Basri memimpin Lampung. Ada pernyataan sinis bahwa selama tiga tahun dipimpin Ridho, tidak ada pembangunan di Lampung. Namun, sejumlah fakta yang bersumber dari Bappeda Lampung dan sejumlah satker berikut ini bisa menjawab sinisme tersebut:
Pertama, pertumbuhan ekonomi naik. Dalam tiga tahun terakhir selalu di atas rata-rata nasional . Pertumbuhan ekonomi pada triwulan ketiga tahun 2017 sebesar 5,21%.
Kedua, daya saing meningkat. Daya saing Lampung meningkat dari peingkat 25 tahun pada 2015 menjadi rangking 11 nasional pada tahun 2018 (naik 14 poin ).
Ketiga, indeks Pembangunan Manusia (IPM) naik. Pada 2014 hingga 2016 IPM Lampung terus naiik. Pada 2014 IPM Lampung sebesar 66,42 dan tahun 2016 sebesar 67,65 (meningkat 2,23 poin).
Keempat, kemiskinan menurun. Persentase penduduk miskin Lampung mengalami penurunan yang cukup signifikan sebesar 1,17 % dari September 2014 (14,21%) sampai dengan September 2017 (13,04%).
Kelima, inflasi rendah. Pada 2017 inflasi Lampung sebesar 3,02% dibawah Sumatera (3,31%) dan selalu di bawah nasional.
Keenam, pendapatan per kapita membaik. Pendapatan per kapita Lampung selalu menunjukkan tren meningkat tiap tahunnya. Lampung tercatat sebagai provinsi dengan pertumbuhan PDRB Per kapita tertinggi di Wilayah Sumatera Tahun 2014 – 2016 yaitu sebesar 9,17%.
Ketujuh, investasi meningkat. Hal ini bisa dilihat dari meningkatnya Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTDB) . Pada 2014 sebesar Rp71,02 trilyun menjadi sekitar Rp86,13 triliun pada 2016 atau mengalami peningkatan sebesar 21,29% . Sementara hingga triwulan ke tiga Tahun 2017 sebesar Rp70,03 triliun.
Kedelapan, neraca perdagangan surplus. Selama tahun 2014 – 2017 selalu mengalami surplus .Pada 2014 surplus sebesar 455,32 juta dolar AS, sedangkan sampai Novenber 2017 surplus sebesar 1092,01 juta dolar AS.
Kesembilan, nilai tukar petani naik. Pada 2017 NTP Provinsi Lampung merupakan yang tertinggi di wilayah Sumatera ,yakni sebesar 107,35
Kesepuluh, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di bawah nasional. Pada periode 2014 – 2017 TPT Lampung selalu di bawah nasional dan pada tahun 2017 TPT Lampung sebesar 4,33 terendah keempat di Sumatera.