Feaby Handana | Teraslampung.com
Kotabumi–Kelurahan Kotaalam dikabarkan ‘dicoret’ dari daftar penerima program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) tahun 2020. Bahkan, kabar yang beredar, program Kotaku di Kelurahan Kotaalam itu telah dialihkan ke Desa Candimas, Abung Selatan.
Jika benar demikian, tentu hal ini bertentangan dengan keputusan Menteri PUPR (M. Basuki Hadimuljono) pada tanggal 5 Maret 2020 lalu. Dalam Surat Keputusan Menteri PUPR dengan Nomor : 167/KPTS/M/2020 tentang penetapan lokasi dan besaran bantuan kegiatan infrastruktur berbasis masyarakat, hanya ada nama Kelurahan Kotaalam bersanding dengan Kelurahan Kelapatujuh, Tanjungaman, Tanjungharapan, dan Tanjungsenang. Sama sekali tak ada nama Desa Candimas, Abung Selatan dalam surat tersebut.
Koordinator program Kotaku Lampung Utara, Rio Kurniawan membenarkan bahwa sebelumnya Kelurahan Kotaalam mendapat program itu. Namun, dalam perjalanannya, program Kotaku dialihkan ke Desa Candimas.
Menariknya, proses pengalihan program Kotaku dari Kotaalam ke Desa Candimas itu diduga kuat bukanlah berdasarkan keputusan Menteri PUPR. Keputusan pengalihan itu hanya diterbitkan oleh Direktorat Jenderal di Kemenpupr.
“Lewat menteri, (tapi) Dirjen sebagai teknisnya, jadi SK Dirjen,” dalih dia, Rabu (14/10/2020).
Perubahan nama lokasi itu disebabkan oleh luasan daerah kumuh di Kotaalam dianggap tidak memenuhi persyaratan sebagai daerah kumuh. Sementara Desa Candimas masih termasuk desa kumuh. Inilah yang membuat pihak Kemenpupr menunjuk Desa Candimas sebagai pengganti Kotaalam.
“Kotaalam kan luasan daerah kumuhnya tidak kumuh lagi. SK Dirjen itu terbit pada bulan September lalu,” kelitnya.
Menurut Rio, besaran anggaran yang digelontorkan dalam program Kotaku untuk Lampung Utara mencapai Rp5 Miliar. Rinciannya, setiap lokasi masing – masing mendapat kucuran dana sebesar Rp1 Miliar.
Adapun proses pengerjaan program Kotaku di empat kelurahan saat ini telah mencapai 57 persen. Sementara, proses pengerjaan di Desa Candimas baru menyentuh persentase 25-30 persen. Jenis pekerjaan yang dilakukan ialah pembangunan jalan (rabat beton), saluran drainase, sumur bor dan perubahan wajah seperti taman.
“Prinsip pembangunannya atas usulan masyarakat dan dijadwalkan selesai di bulan November,” kata dia.