Ini Cara Gubernur Ridho “Jualan Wisata Lampung” di depan Ribuan Dokter Bedah

Bagikan/Suka/Tweet:
Gubernur Ridho Ficardo mempromosikan wisata Lampung  di depan 1.477 dokter bedah.

BANDARLAMPUNG, Teraskampung.com — Kehadiran 1.477 dokter bedah dari seluruh Indonesia dan negara tetangga pada kegiatan Pengembangan Profesi Bedah Berkelanjutan, di Novotel, Bandar Lampung (5/4/2016), dimanfaatkan  Gubernur Ridho Ficardo untuk mempromosikan pariwisata Lampung.

Saat menyampaikan sambutan, di depan ribuan dokter bedah itu Ridho juga ‘membedah’ Lampung dan menjabarkan destinasi wisata hingga wisata  kuliner di Lampung.

“Pantai di Lampung tidak kalah dengan Bali. Kami juga  sudah kerjasama dengan Gubernur Bali dalam patiwisata. Lampung ini daerah transmigran pertama, kebanyakan dari Jawa dan Bali, jadi banyak pula orang Bali di Lampung benar-benar 11-12 dengan Bali,”kata Ridho.

Menurut Ridho, pengembangan kawasan wisata di Lampung terus dikebut dibarengi dengan pembenahan infrastruktur, Termasuk meningkatkan kapasitas Bandara Raden Inten II menjadi bandara internasional.

“Seperti yang bapak-ibu lihat (Bandara Radin Inten II) sedang proses pembangunan. Jadi besok-besok lebih banyak rute dan trafik penerbangan di Lampung. Bapak-ibu akan lebih mudah menjangkau Lampung. Lama penerbangan dari Jakarta-Lampung hanya setengah jam,”imbuh Ridho.

Ridho mengatakan Pemprov Lampung sudah menetapkan  tujuh  kawasan wisata unggulan. Beberapa di antaranya, kata Ridho, adalah destinasi wisata pantai dan teluk yang eksotis

“Salah satu ombak terbaik di dunia ada di Pesisir Barat Lampung. Bapak-ibu juga bisa juga melihat lumba-lumba Kalau beruntung bisa melihat paus orkas. Dan cuma di Lampung Bapak-Ibu bisa sewa gajah keliling seperti ojek, tapi nggak boleh dibawa pulang,”seloroh Gubernur.

Dengan  tagline ‘The Treasure of Sumatera’ (Harta Karun Pulau Sumatera), kata Ridho, diharapkan objek-objek wisata di Lampung makin dikenal secara nasional dan internasional.

“Oh ya, selama di Lampung bapak-ibu harus mencoba kuliner Lampung. Ada sentra keripik untuk oleh-oleh, ada pindang, gulai taboh, dan empek-empek,” katanya.

Saat bicara empek-empek, Ridho memberi penekanan sambil tetap dengan gaya yang cair,”Kemaren Gubernur Jambi dan Palembang agak panas, gara-gara Gubernur Jambi sebut pempek berasal dari Jambi. Kalo Lampung berterus terang bahwa pempek ya dari Palembang, namun penyempurnaannya ada di Lampung. Banyak yang bilang empek-empek Lampung lebih enak dari Palembang, coba saja kalau tidak percaya.”