TERASLAMPUNG.COM — Politikus partai Demokrat Andi Arief menungkapkan sikap Partai Demokrat kepada Badan Pemenangan Pemilu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno setelah Komandan Kogasma Agus Harimurti Yudhoyono bertemu Presiden Joko Widodo pada pekan lalu.
Menurut Andi, sikap Partai Demokrat di koalisi Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi adalah menunggu sampai 22 Mei.
Melaui akun Twitter @AndiArief__ , politikus asal Lampung itu pada Minggu (5/5/2019) mengatakan tidak ada partai yang bersifat melebur dalam koalisi, sehingga setiap anggota koalisi punya hak untuk menentukan nasib sendiri.
“Koalisi itu bukan fusi. Tidak ada partai melebur dalam koalisi. Koalisi itu disebut koalisi taktis. Karena taktis setiap partai punya hak otonom. punya kedaulatan dan punya hak menentukan nasib sendiri. Komunikasi politik adalah hak partai yang berdasar prinsip otonom itu.”
Pertemuan AHY dengan Jokowi pada Kamis (2/5/2019) menjadi pembicaraan publik karena pada Pilpres 2019 Partai Demokrat mendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Andi dalam cuitannya di Twitter mengungkapkan, membangun politik adalah hak sebuah partai.
“Membangun komunikasi politik itu hak partai Demokrat. Namun kewajiban Partai Demokrat tidak mendahului hal yang strategis dalam koalisi. Sikap partai Demokrat dalam koalisi BPN menunggu hasil perjuangan bersama memenangkan Pak Prabowo pada tgl 22 mei ini.”
1. Koalisi itu bukan fusi.Tidak ada partai melebur dalam koalisi. Koalisi itu disebut koalisi taktis.
Karena taktis setiap partai punya hak otonom. punya kedaulatan dan punya hak menentukan nasib sendiri.
Komunikasi politik adalah hak partai yang berdasar prinsip otonom itu.
— andi arief (@Andiarief__) May 5, 2019