TERASLAMPUNG.COM, BANDARLAMPUNG — Kepala Bagian (Kabag) Umum Pemkot Bandarlampung Yusnadi Ferianto menjelaskan, mati lampu selama satu jam di Gedung Satu Atap, Selasa (24/5/2022), disebabkan dua gardu PLN yang melayani listrik gedung itu mati serentak
“Gedung itu listriknya premium. Artinya, memakai dua jalur listrik. Kalau satu gardu mati, yang satunya bisa dipakai. Namun, pada hari ini ke dua gardu itu mati,” jelasnya kepada teraslampung di ruang kerjanya, Selasa 24 Mei 2022.
Menurut Yusnadim, pihaknya sudah berusaha menghubungi PLN dan minta tolong segera dinyalakan tapi terkendala dengan waktu.
“Mungkin kurang lebih satu jam mati lampunya. Saya sudah minta tolong agar secepatnya listrik dinyalakan karena kalau mati semua pelayanan di gedung itu tergangggu,” kata dia.
Saat ditanyakan apakah gedung yang berlantai 10 dan yang dikenal sebagai mall pelayanan publik dan dana pembangunannya mencapai Rp36 milyar itu tidak memiliki genset. Kata Yusnadi ada genset tapi tidak mampu mendukung untuk menghidupkan listrik di gedung itu.
“Kami punya genset, tetapi genset itu tidak cukup dayanya untuk mengcover seluruh gedung itu. Genset kita kemampuanyanya sekitar 350 Kva sedangkangkan gedung itu butuh 860 Kva. Dan genset itu pengadaannya sudah lama, sebelum gedung itu ada genset sudah ada,” jelas Kabag Umum Pemkot Yusnadi Feriyanto.
Sementara itu, dampak mati lampu satu jam di Gedung Satu Atap atau mall pelayanan publik, pelayanan dokumen kependudukan di Disdukcapil ketika listrik nyala jaringan error.
“Surat kepindahan saya dari Bandarlampung ke Lampung Selatan tidak bisa hari ini. Kata petugasnya komputer dan jaringannya gangguan,” kata Iwan (60) warga Panjang.
Dandy Ibrahim