Ini Penyebab Perahu Pengangkut 24 Orang Terbalik di Perairan Panjang

Daeng, nelayan keturunan Bugis yang turut menyelamatkan penumpang kapal terbalik di perairan Panjang.
Bagikan/Suka/Tweet:

Zainal Asikin|Teraslampung.com

BANDARLAMPUNG — Perahu berpenumpang 24 orang dan terbalik di perairan Panjang, Kampung Baru, Kelurahan Panjang Selatan, Bandarlampung pada Minggu (1/1/2017) sore lalu sekitar pukul 17.00 WIB, diduga karena kelebihan muatan. Hal tersebut diungkapkan oleh Daeng Salaming (32), salah seorang nelayan yang juga ikut menyelamatkan para korban tersebut bersama nelayan lain Dino.

Daeng Salaming menceritakan, perahu milik Yudi (30) warga Kampung Baru, Kelurahan Panjang Utara yang disewa dan ditumpangi ke-23 orang tersebut berukuran kecil. Menurutnya, para penumpang itu menyewa kapal tersebut, karena hendak pergi memancing ikan.

“Perahu yang mereka tumpangi itu, semestinya hanya dimuati paling banyak sekitar 15 orang saja. Tapi perahu itu, mengangkut 23 orang penumpang dan satu orang nahkoda Yudi selaku pemilik kapal,”ujarnya kepada teraslampung.com saat diwawancarai di pinggiran pantai, Senin (2/1/2017).

Dikatakannya, sebelum perahu itu terguling dan para penumpang tercebur ke laut, Salaming sempat berpapasan dengan perahu yang dinahkodai oleh Yudi. Pada saat itu, ia dalam perjalanan pulang setelah melaut, dan akan menyandarkan perahunya ke tepian. Sedangkan perahu Yudi yang mengangkut 23 orang itu, baru akan berlayar menuju ke tengah laut.

“Saya sempat ingatkan Yudi, saya teriaki dia (Yudi) karena bawa penumpangnya terlalu banyak di perahunya,”ungkapnya.

Pada saat bersamaan, kata Salaming, keadaan cuaca sore itu sangat buruk karena angin sangat kencang dan ombak juga tidak seperti biasanya, sudah besar dan tinggi. Karena itulah, sudah angin kencang, ombak tinggi dan kelebihan muatan, sehingga membuat perahu tersebut pecah terbelah dua.

“Saat itu perahu yang ditumpangi para korban belah dua, karena kayu perahu itu sudah lapuk dan perkiraan saya perahu itu juga kelebihan muatan,”terangnya.

Akibatnya, perahu yang dtumpangi 23 orang tersebut, dihantam ombak hingga pecah dan posisinya tebalik. Para penumpang yang ada di perahu tersebut, semuanya tercebur ke laut. Para penumpang di perahu itu, tidak ada yang bisa berenang akibatnya mereka banyak yang tenggelam. Tapi sebagian dari mereka, ada yang berpegangan perahu yang sudah terbalik.

“Beruntung 23 orang penumpang di perahu itu dan Yudi nahkoda kapal berhasil diselamatkan, lalu satu orang penumpang bernama Agus, tewas tenggelam saat kapal pecah dan terbalik,”jelas Salaming.

Dikatakannya, para korban yang telah ia selamatkan tersebut, ia tidak mengetahui siapa nama-nama dari mereka tersebut. Karena hal yang terpenting baginya dan teman nelayan yang lainnya, para korban dapat diselamatkan hanya itu saja.

“Saya tidak tahu siapa nama para korban itu semua, yang saya tahu hanya yang tewas saja namanya Agus itupan saya dengar dari korban yang selamat. Hal terpenting bagi saya, korban dapat saya selamatkan,”