Inilah Aksi Pak Ogah di Sekitar Jalan Rusak di Pringsewu

Bagikan/Suka/Tweet:

BANDARLAMPUNG, Teraslampung.com — Perbaikan infrastruktur jalan menjadi janji kampanye pilgub Gubernur Lampung Sjachroedin ZP (2009). Ketika periode awal jadi Gubernur (2004-2009), Oedin juga berjanji akan memperbaiki infrastruktur jalan di Lampung. Namun, hingga jabatannya Oedin berakhir, sejumlah jalan kelas provinsi di Lampung tetap hancur lebur.

Jalan hancur lebur tersebar di semua kabupaten di Lampung. Para Bupati ‘angkat tangan’, merasa tak mampu dan tak berkewajiban memperbaiki jalan karena jalan rusak itu milik provinsi. Sedangkan Pemprov Lampung berkelit dengan alasan dana APBD terbatas untuk memperbaiki jalan rusak di Lampung.

Jalan-jalan yang rusak itu kerap dimanfaatkan warga untuk mendapat uang seseran. Awalnya tujuan mereka mulia, yakni membantu pemakai jalan agar perjalanannnya. Mereka menimbun jalan yang rusak dengan bebatuan atau tanah yang dibeli dari kantong mereka sendiri.

Namun, lama-lama aksi itu justru membuat pemakai jalan resah. Sebab, setiap pemakai jalan, terutama kendaraan angkutan umum dan mobil pribadi, akan dikenai ‘wajib setor’.

Para peminta uang ‘setoran’ di jalan raya rusak itu kerap disebut juga sebagai ‘Pak Ogah’. Itu adalah julukan bagi pengatur lalu lintas swasta yang diambil dari tokoh Pak Ogah di serial tv “Si Unyil”.

Andoyo


Berita Terkait:  “Pak Ogah” Banyak Beroperasi di Jalan Rusak Pringsewu-Lampung Tengah