TERASLAMPUNG.COM — Meskipun paling populer dan paling akseptabel, hasil survei Rakata Institute yang dilansor pada Selasa malam di Hotel Horison Bandarlampung, Selasa malam (8/8/2017) mengungkapkan fakta bahwa tingkat keterpilihan Gubernur Ridho Ficardo lebih rendah dibanding Bupati Lampung Tengah, Mustafa.
Langkah gubernur petahana untuk memenangi Pilgub Lampung 2018 pun akan sangat berat jika sejumlah langkah dan strategi tidak segera dibangun dan diterapkan.
Ia hanya sedikit lebih baik dibanding Walikota Bandarlampung Herman HN dan lebih baik dibanding Ketua Partai Golkar Lampung, Arinal Djunaidi. Persentase elektabilitasnya: Mustafa 18,83 persen, Ridho Ficardo 17,33 persen, Herman HN 17,00 persen, dan Arinal Djunaidi 13,71 persen. 13 tokoh lain elektabilitasnya kurang dari lima persen.
Di sisi lain, Ridho Ficardo dihadang oleh faktanya banyaknya masyarakat Lampung yang menginginkan adanya gubernur baru (59 persen) dan hanya 28 persen yang menginginkan Ridho menjadi Gubernur Lampung lagi.
“Hanya empat tokoh itu yang sangat berpeluang pada maju Pilgub. Kalau calonnya hanya dua pasang, maka peluang penantang untuk menang sangat besar. Sebaliknya, jika calonnya lebih dari tiga pasangan Ridho bisa menang. Sebab ia sudah aman dengan 28 persen masyarakat pemilih yang ingin Ridho kembali menjadi gubernur,” kata Yuli.
Meski begitu, kata Yuli, peta akan bisa berubah jika tiba-tiba misalnya Herman HN gagal maju Pilgub karena tidak direkomendasikan PDI Perjuangan.
Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Semua populasi pemilih di Provinsi Lampung memiliki kesempatan sama untuk terpilih sebagai responden.
Mas Alina Arifin