Inilah Pertama Kali 256 Paket Ganja Asal Aceh Dikirim Lewat Tol Laut Pelabuhan Panjang

Bagikan/Suka/Tweet:

Zainal Asikin|teraslampung.com

BANDARLAMPUNG — Kapolresta Bandarlampung, Kombes Pol Murbani Budi Pitono mengutarakan, ganja sebanyak 256 paket (total 300 kg) asal Aceh yang akan diselundupkan melalui jalur tol laut Pelabuhan Panjang merupakan kali pertama pengungkapan narkoba.

Menurut Murbani hal itu dilakukan jaringan pengedar narkoba asal Aceh karena takut melewati Pelabuhan Bakauheni lantaran adanya alat pendeteksi yang canggih dan ketatnya pemeriksaan.

“Kurir narkoba yang ditangkap ini jaringan baru dan pertama kali yang mencoba menyelundupkan ganja melalui Pelabuhan Panjang,”ujarnya, Selasa (25/4/2017).

Menurut Kombes Murbani tersangka Musladi dan Rizan (DPO) membawa 256 paket ganja menggunakan mobil boks B 9109 SRU. Ketika mereka sampai di Pelabuhan Panjang, petugas KSKP Panjang melakukan pemeriksaan rutin terhadap kendaraan yang akan melakukan penyeberangan melalui jalur tol laut Pelabuhan Panjang-Tanjung Priok. Salah satunya adalah mobil boks yang dikendarai tersangka Musladi dan Rizan.

“Petugas memeriksa muatan mobil boks yang di dalamnya berisi beras, petugas curiga saat melihat besi plat tambahan yang dipasang di bagian lantai bak,”ungkapnya.

Selanjutnya, petugas membuka besi plat tambahan tersebut, ternyata di dalamnya berisi 256 paket ganja kering seberat 300 kilogram. Ganja tersebut, sudah dikemas dalam paket yang dibungkus dengan lakban coklat.

“Tersangka sengaja memodifikasi bak mobil untuk menyembunyikan ganja, ruangan tersembunyi itu diisi ratusan paket ganja yang diatasnya ditutupi muatan 20 karung beras,”terangnya.

Karena ketahuan saat dilakukan pemeriksaan, kata Murbani, Rizan dan Musladi langsung melarikan diri. Saat itu juga, petugas mengejar mereka dan Musladi berhasil ditangkap di area Pelabuhan Panjang. Sedangkan tersangka Rizan, berhasil kabur keluar area Pelabuhan.

“Petugas masih mencari keberadaan Rizan, disinyalir tersangka Rizan ini mengetahui jaringan bandar narkoba tersebut,”jelasnya.

Mantan Kapolres Banyumas ini menegaskan, meski belum memiliki peralatan yang canggih, kesiagaan personel di Pelabuhan Panjang akan terus ditingkatkan dengan melakukan pemeriksaan terhadap kendaraan masuk dan keluar yang akan melakukan penyeberangan melalui jalur tol laut di Pelabuhan Panjang.
Hal tersebut dilakukan untuk menimalkan masuknya barang-barang terlarang (narkoba) dan lainnya.

“Salah satu peta yang cukup rawan penyelundupan narkoba di Kota Tapis Berseri ini, yakni Pelabuhan Panjang. Kinerja dan penguatan personil, akan ditingkatkan,”pungkasnya.