Inilah Rekam Jejak Kejahatan Gembong Perampok Wagino dan Dua Anaknya

Ilustrasi
Bagikan/Suka/Tweet:

Zainal Asikin|Teraslampung.com

BANDARLAMPUNG — Gembong perampok sadistis asal Metro, Wagino (58), dalam catatan kepolisian Polda Lampung memiliki jejak yang panjang. Catatan kepolisiannya begitu panjang, seiring sepak terjangnya di dunia kriminal.

Setelah bertahun-tahun jadi buronan polisi, akhirnya kisa pelariannya Wagino berakhir pada Sabtu sore pekan lalu. Ia ditembak mati Tim khusus antibandit (Tekab) 308 Polda Lampung saat penggerebekan di daerah Jati Agung, Lampung Selatan, Sabtu (7/1/2017).

Dalam catatan polisi, Wagino memiliki dua orang istri dan delapan orang anak. Istri pertama Wagino, tinggal Metro Barat, Kota Metro. Sedangkan istri keduanya, tinggal di Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun teraslampung.com, berikut ini adalah fakta-fakta aksi perampokan yang dilakukan Wagino sebagai gembong rampok sadistis tersebut:

1. Wagino sudah puluhan kali menjadi otak perampokan di beberapa wilaya di Lampung, diantaranya di Lampung Tengah, Lampung Timur, Pesawaran, Tulangbawang dan daerah lainnya.

2. Sasaran perampokan komplotan Wagino, para pedagang besar atau pengepul kelapa sawit, karet, kakao, ternak sapi dan pemilik toko mas.

3. Wagino pernah ditangkap dan menjalani hukuman di Lapas Metro. Setelah keluar dari penjara Wagino beraksi lagi bersama komplotannya di beberapa daerah lainnya.

4. Beberapa waktu lalu, Wagino pernah mencuri ternak sapi di daerah Tegineneng, Pesawaran. Tiga anggota Komplotannya berhasil ditangkap polisi, sedangkan Wagino dan seorang rekannya berhasil kabur.

5. Wagino pernah menjalani hukuman di Lapas Menggala, Tulangbawang dan keluar dari Lapas tersebut pada medio 2010 silam.

6. Selain Wagino, kedua anaknya bernama Yulida Arifin alias Ngatijan dan Sulis. Sulis adalah seorang desertir TNI Jawa Barat. Setelah dipecat dari TNI, Sulis mengikuti jejak ayahnya sebagai perampok.

7. Berdasarkan catatan kepolisian, selama lima tahun terakhir Arifin alias Ngatijan bersama komplotannya telah melakukan aksi perampokan di 30 lokasi di wilayah hukum Polda Lampung, Polda Bengkulu, Polda Banten, Polda Metro Jaya, dan Polda Jawa Barat.

8. Arifin Cs terakhir beraksi merampok di daerah Pringsewu pada akhir tahun 2008 silam. Dalam perampokan tersebut salah seorang anggota polisi, yakni Kepala Pol Polisi (Kapospol) Adiluwuh, Aiptu M Razali Siregar, tewas ditembus peluru panas komplotan Arifin.

BACA: Gembong Perampok Asal Metro Tewas Ditembak Polisi

9. Pada awal 2009 lalu, anggota Resmob Polda Lampung menembak mati Arifin alias Ngatijan pada saat penggerebekan.

10. Anak Wagino lainnya, Sulis yang merupakan disersi anggota TNI Jawa Barat, juga terlibat aksi kejahatan curas dan curat yang dikenal di masyarakat sebagai komplotan Wagino.

11. Setelah lama menjadi buronan, Sulis akhirnya tewas dalam penggerebekan setelah ditembus peluru panas anggota Resmob Polda Lampung dan Polda Metro Jaya.

12. Wagino tewas setelah ditembak  Tim khusus antibandit (Tekab) 308 Polda Lampung saat penggerebekan di daerah Jati Agung, Lampung Selatan, Sabtu (7/1/2017).

Barang Bukti

Dalam penggrebekan gembong perampok Wagino, polisi menyita beberapa barang bukti yang kerap digunakan Wagino setiap beraksi melakukan perampokan.

Barang bukti yang disita antara lain dua pucuk senjata api rakitan, 32 butir peluru kaliber 9 mm, 27 butir peluru kaliber 38, enam butir peluru 5,56 mm, satu bilah kapak, golok, pisau dan dua gulung tali tambang.

BACA JUGA: Terkenal Ganas, Komplotan Begal Lampung Timur Ini Juga Beraksi di Jakarta, Tangerang, dan Bandung

Barang bukti lainnya: satu buah BPKB mobil, empat buah STNK motor, tiga plat nomor kendaraan mobi dan lima unit telepon genggam.