Partai Demokrat Tutut Peluang Koalisi Pilpres 2014
R. Usman/Teraslampung.com
SBY ketika menyampaikan sembilan butir keputusan Rapimnas Partai Demokrat di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu malam, 18 April 2014 (dok DPP Partai Demokrat). |
JAKARTA – Rapat Pimpinan Partai Demokrat yang baru saja
usai, Minggu malam (18/5) menghasilkan sembilan butir keputusan penting. Salah
satu butir keputusan penting itu adalah sikap netral Partai Demokrat dalam
Pilpres 2014 mendatang. Sikap ini sekaligus menutup peluang untuk berkoalisi
dengan parpol agar bisa mengajukan calon presiden-wakil presiden dan menjadi
antiklimaks Konvensi Capres Partai Demokrat yang dimenangkan Dahlan Iskan.
Rapimnas PD 2014 dihadiri Ibu Ani Yudhoyono, Pengurus Majelis Tinggi, Dewan Pembina, Dewan Kehormatan, Dewan Pimpinan Pusat, Komisi Pengawas, Fraksi Partai Demokrat DPR-RI, dan para Ketua DPD-PD se-Indonesia
Seusai rapimnas ditutup, dalam sebuah konferensi pers Ketua
Majelis Tinggi sekaligus Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang
Yudhoyono, menyampaikan sembilan butir
hasil Rapimnas Partai Demokrat. SBY mengharapkan sembilan butir hasil Rapimnas
Partai Demokrat dapat diteruskan kepada seluruh rakyat Indonesia sebagai sebuah
pertanggungjawaban publik.
Majelis Tinggi sekaligus Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang
Yudhoyono, menyampaikan sembilan butir
hasil Rapimnas Partai Demokrat. SBY mengharapkan sembilan butir hasil Rapimnas
Partai Demokrat dapat diteruskan kepada seluruh rakyat Indonesia sebagai sebuah
pertanggungjawaban publik.
Sembilan butir itu adalah: Pertama, Partai Demokrat bertekad melakukan
pembenahan dan pembangunan partai 5 tahun mendatang secara serius dan
berkelanjutan menuju partai yang makin modern, profesional, dan dedikatif
kepada kepentingan rakyat.
Kedua, berkenaan dengan sikap dan pilihan Partai
Demokrat dalam Pilpres ini, meskipun keputusan akhir diserahkan ke Ketua Umum
dan Majelis Tinggi, preferensi Partai Demokrat dalam Rapimnas ini adalah tidak
berpihak. Artinya Partai Demokrat tidak bergabung dalam kubu mana pun, baik
kubu Joko Widodo maupun kubu Prabowo Subianto.
Demokrat dalam Pilpres ini, meskipun keputusan akhir diserahkan ke Ketua Umum
dan Majelis Tinggi, preferensi Partai Demokrat dalam Rapimnas ini adalah tidak
berpihak. Artinya Partai Demokrat tidak bergabung dalam kubu mana pun, baik
kubu Joko Widodo maupun kubu Prabowo Subianto.
Pilihan ini tidak berarti para
kader menjadi golput dalam Pilpres mendatang. Para kader akan memberikan
suaranya kepada capres yang memiliki platform segaris dengan Partai Demokrat. Di
samping preferensi itu, dalam jajak pendapat yang disampaikan kepada para
peserta, ternyata 56 persen peserta memilih tidak bergabung, meski masih ada
sejumlah opsi yang persentasinya jauh lebih rendah.
kader menjadi golput dalam Pilpres mendatang. Para kader akan memberikan
suaranya kepada capres yang memiliki platform segaris dengan Partai Demokrat. Di
samping preferensi itu, dalam jajak pendapat yang disampaikan kepada para
peserta, ternyata 56 persen peserta memilih tidak bergabung, meski masih ada
sejumlah opsi yang persentasinya jauh lebih rendah.
Ketiga, SBY selaku Ketua Umum dan Ketua Majelis
Tinggi dengan memperhatikan sikap Rapimnas kali ini akan segera mengambil sikap
definitif paling lambat 20 Mei 2014 (lusa).
Tinggi dengan memperhatikan sikap Rapimnas kali ini akan segera mengambil sikap
definitif paling lambat 20 Mei 2014 (lusa).
Keempat, Rapimnas Partai Demokrat juga
berpendapat lebih mulia dan terhormat untuk bersikap mandiri, serta tidak perlu
meminta-minta dari pihak manapun untuk sebuah kekuasaan.
berpendapat lebih mulia dan terhormat untuk bersikap mandiri, serta tidak perlu
meminta-minta dari pihak manapun untuk sebuah kekuasaan.
Kelima, Partai Demokrat mempersilakan capres dan
partai pengusungnya untuk berkompetisi secara sehat dan mendidik serta
menyerahkan kepada rakyat untuk dinilai siapa yang paling tepat menjadi capres
lima tahun mendatang.
partai pengusungnya untuk berkompetisi secara sehat dan mendidik serta
menyerahkan kepada rakyat untuk dinilai siapa yang paling tepat menjadi capres
lima tahun mendatang.
Keenam, jika Partai Demokrat tidak berada di
pemerintahan lima tahun mendatang, justru Partai Demokrat dapat secara
sungguh-sungguh melaksanakan pembenahan diri partai dan para kader sekaligus
mendengarkan kritik yang membangun dari masyarakat luas.
pemerintahan lima tahun mendatang, justru Partai Demokrat dapat secara
sungguh-sungguh melaksanakan pembenahan diri partai dan para kader sekaligus
mendengarkan kritik yang membangun dari masyarakat luas.
Ketujuh, meski tidak berada di pemerintahan,
Partai Demokrat akan tetap melanjutkan perjuangan demi kepentingan rakyat
di seluruh Indonesia.
Partai Demokrat akan tetap melanjutkan perjuangan demi kepentingan rakyat
di seluruh Indonesia.
Kedelapan, di parlemen, Partai Demokrat bisa
menjadi kekuatan penyeimbang yang efektif, kritis, dan cerdas untuk memastikan
kebijakan pemerintah tetap rasional dan juga pro-rakyat.
menjadi kekuatan penyeimbang yang efektif, kritis, dan cerdas untuk memastikan
kebijakan pemerintah tetap rasional dan juga pro-rakyat.
Kesembilan, baik bagi Partai Demokrat memberikan
kesempatan bagi parpol lain untuk menjalankan roda pemerintahan sesuai dengan
kehendak rakyat. Partai Demokrat ingin menjadi kekuatan penyeimbang dan
pengontrol yang baik.
kesempatan bagi parpol lain untuk menjalankan roda pemerintahan sesuai dengan
kehendak rakyat. Partai Demokrat ingin menjadi kekuatan penyeimbang dan
pengontrol yang baik.