Inspektorat Kota Bandarlampung akan Panggil Kepala Sekolah SDN 1 Tanjunggading terkait Dugaan Pungli

Kantor Inspektorat Kota Bandarlampung
Kantor Inspektorat Kota Bandarlampung
Bagikan/Suka/Tweet:

TERASLAMPUNG.COM — Inspektorat Kota Bandarlampung akan memanggil Kepala Sekolah (Kepsek) SDN 1 Tanjunggading Rosmala terkait dugaan pungutan liar (Pungli) di sekolah tersebut.

Kepala Inspektorat Robi Suliska Sobri menjelaskan, setelah pemanggilan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) pihaknya akan meminta klarifikasi dari kepala sekolah tersebut.

“Kami sudah komunikasi dengan Disdikbud. Menurut mereka kepala sekolahnya sudah dipanggil. Setelah itu kami juga akan melakukan klarifikasi memanggil kepsek tersebut,” jelasnya di Pemkot Rabu 7 Agustus 2024.

“Saya sudah minta staf saya untuk memanggilnya besok (8/8),” tambahnya.

Robi Suliska Sobri mengimbau para kepala sekolah untuk tidak meminta pungutan kepada siswa/i dengan dalih apapun karena kebutuhan sekolah dasar sudah dipenuhi oleh dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

“Sekarang dana BOS sebesar Rp900 ribu/anak/tahun dikalikan jumlah murid, semakin banyak muridnya berarti dana BOS-nya besar juga. Kalau dikelola dengan baik saya cukup untuk menutupi kebutuhan sekolah,” ujarnya.

Sebelumnya, SDN 1 Tanjunggading, Kecamatan Kedamaian meminta kepada wali murid untuk membayar uang kas sebesar Rp3.000/minggunya. Selain itu sekolah tersebut meminta uang Rp65 ribu kepada orang tua siswa kelas satu dan uang itu untuk pembelian sampul raport.

Dari pengakuan Kiki (35) salah seorang wali murid dia menjelaskan bahwa sejak adanya pemberitaan di media online pihak sekolah menghentikan permintaan uang kas dengan alasan ada orang tua siswa yang tidak setuju.

“Kami mendapat pemberitahuan di chat WhatsApp oleh guru anak saya kira-kira gurunya bilang, “uang kas itu untuk kebaikan anak-anak untuk photo copy, untuk menghias kelas dan sekolah lain juga ada uang kas”. Itu isi chat yang saya terima,” katanya.

“Padahal sebelumnya saya diminta uang Rp15 ribu yang katanya untuk menghias kelas, kami jadi bingung. Tapi kami terimakasih bahwa uang kas tersebut sudah tidak ada lagi,” ungkapnya.