Intimidasi dalam Pilkades, Berkas Perkara Anggota DPRD Lampura Dilimpahkan ke Polres

Bagikan/Suka/Tweet:

Feaby/Teraslampung.com

Jumari, warga Desa Sukadana Ilir, Kecamatan Bunga Mayang, Lampung Utara, melaporkan anggota DPRD Lampung Utara ke Polsek Sungkai Selatan, Rabu (18/11), karena telah mengancam dirinya terkait pilkades di desanya.

Kotabumi–Kepala Kepolisian Sektor Sungkai Selatan, Lampung Utara (Lampura) Kompol Jhon Effendi mengaku telah melimpahkan berkas perkara dugaan pengancaman yang dilakukan oleh anggota DPRD Lampura, Haspawi Sabirin, kepada Polres.

“Karena perkara ini melibatkan oknum DPRD yang membutuhkan izin khusus dari Gubernur untuk memanggilnya, maka perkaranya kami limpahkan kepada Polres,” kata dia melalui sambungan telepon, Senin (23/11).

Kendati demikian, Jhon mengatakan dalam perkara ini, pihaknya telah sempat meminta keterangan dari dua orang saksi. Pemeriksaan terhadap keduanya dilakukan pada Rabu pekan lalu. Sayangnya, ia tak begitu mengetahui identitas kedua saksi tersebut lantaran yang menangani perkara ini adalah bawahannya.

“Kalau namanya saya enggak begitu hafal. Silakan hubungi Kanit Reskrim saya (Polsek,red) karena dia yang menanganinya. Tapi, yang jelas, ada dua saksi yang sudah kami periksa,” terangnya.‎

Dugaan intimidasi terhadap warga diduga dilakukan oleh Haspawi Sabirin dan seorang rekannya, Taruna di Desa Sukadana Ilir, Kecamatan Bunga Mayang, Rabu (18/11) sekitar pukul 01:30 WIB. Korban dugaan pengancaman ini ialah Jumari bin Yahri (32). Kuat dugaan, intimidasi ini terkait dengan pencalonan anaknya Haspawi yang akan bertarung dalam Pilkades di Desa Sukadana Ilir.

Lantaran merasa trauma dan keselamatan dirinya beserta keluarganya terancam, korban akhirnya melaporkan tindakan pengancaman ini kepada Polsek Sungkai Selatan dengan nomor :LP/166/XI/2015/Polda Lampung/Res Lamut Sek Kai Sel pada 18 November lalu.

Haspawi Sabirin, oknum anggota DPRD Lampung Utara yang tersangkut dugaan pengancaman atas Jumari enggan berkomentar terkait isu yang ramai menghiasi pemberitaan di berbagai media sejak dua hari terakhir ini.

Dengan dalih sedang memantau pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak yang berlangsung hari ini, Haspawi enggan menanggapi pertanyaan Teraslampung.com seputar perkara dugaan pengancaman tersebut.

“Gini aja. (Saya) Fokus pemilihan. Masih pemilihan ini. Kami mau nyoblos suara dulu,” kelit dia ketika dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (18/11).

Ketika terus ditanya kapan sekiranya dapat kembali konfirmasi seputar dugaan pengancaman yang dilakukannya beserta rekannya terhadap Jumari, warga Desa Sukadana Ilir, Kecamatan Bunga Mayang pada Rabu (17/11) dini hari, Haspawi tak mau memberikan kejelasan kapan waktunya.

“Coba liat keadaan nanti. Saya ini mantau juga di setiap desa. Ada surat dari ketua (DPRD) kami,” tuturnya.