Ruang Perpustakaan Universitas Lampung terlihat modern, bersih, dan pelayananannya profesional (Foto: Dok Perpustakaan Unila). |
BANDARLAMPUNG, Teraslampung.com –– Rencana Gubernur Lampung, M Ridho Ficardo membangun perpustakaan megah dengan anggaran sekitar Rp. 100 miliar memantik reaksi dari berbagai kalangan. Salah satunya dari Ketua Pengurus Daerah Ikatann Pustakawan Indonesia (IPI) Provinsi Lampung, Eni Amaliah.
Menurut Eni Amaliah, rencana pembangunan perpustakaan senilai 100 miliar itu perlu dikaji ulang, sebab kebutuhan paling urgen adalah peningkatan pendidikan melalui pembangunan perpustakaan kepada sekolah ke seluruh kabupaten/kota yang tersebar di Lampung.
“Pada dasarnya kami menanggapai positif rencana pembangunan perpustakaan mewah oleh gubernur itu. Artinya ada kepedulian serius dari beliau terhadap dunia pendidikan, khususnya tentang perpustakaan. Akan tetapi yang perlu dikaji ulang adalah seberapa besar efek domino yang didapat dari rencana itu.” kata Eni Amaliah di Bandarlampung, Minggu (13/12).
Eni juga mengungkapkan, anggaran untuk pembangunan yang cukup fantastis itu akan lebih baik kalau digunakan untuk meningkatkan kuantitas perpustakaan bagi sekolah-sekolah yang belum memiliki perpustakaan.
“Saya sering keliling ke berbagai pelosok kabupaten/kota dan masih sering mendapatkan guru sekolah yang mengeluh tidak adanya sarana prasarana perpustakaan di sekolahnya. Ini kan miris. Kalaupun perpustakaan mewah yang direncanakan itu jadi terwujud, bagaimana akses bagi masyarakat di kabupaten pelosok sana yang ingin berkunjung ke perpustakaan mewah itu. Bisa jadi perpustakaan megah hanya bisa dijangkau oleh masyarakat seputaran Bandarlampung saja,” ujarnya pula.
Seumpama uang Rp100 miliar itu, lanjutnya, digunakan juga untuk pembangunan perpustakaan desa, maka pemerataan akses pendidikan bagi masyarakat di Provinsi lampung dapat tercapai dengan baik.
“Sekali lagi tentu rencana tersebut harus melalui pertimbangan dan kajian yang matang. Apalagi tujuannya adalah demi terwujudnya pembangunan manusia di bidang pendidikan,” tandasnya.