TERASLAMPUNG.COM — Iran tidak sekadar gertak sambal dalam mengancam Amerika Serikat setelah jenderal seniornya tewas dalam sebuah serangan AS. Ancaman itu direalisasikan Iran pada Rabu, 8 Januari 2020, dengan menembakkan puluhan roket ke pangkalan udara gabungan AS-Irak.
Pada serangan terhadap Jenderal Qassm Soleimani, Jumat, 3 Januari 2020 lalu, selain Jenderal Qasem sedikitnya 55 orang lainnya juga tewas. Inilah yang membuat pemerintah Iran murka dan bertekad membalas AS.
BACA: Jenderal Senior Iran Qasem Soleimani Tewas dalam Serangan AS
Garda Revolusi Islam (IRGC) melansir, media televisi Iran melaporkan serangan tersebut terjadi pada Rabu pagi (8/1/2020) waktu Baghdad.
Seorang pejabat pertahanan AS mengkonfirmasikan telah terjadi serangan terhadap pangkalan udara Ayn al-Asad di Irak barat.
“Kami mengetahui laporan serangan terhadap fasilitas AS di Irak,” ungkap juru bicara pers Gedung Putih Stephanie Grisham dalam sebuah pernyataan, sebagaimana dilansir Bloomberg.
“Presiden [Donald Trump] telah diberi pengarahan serta tengah memantau situasi ini dengan cermat dan berkonsultasi dengan tim keamanan nasionalnya,” tambah Grisham.
Kepada televisi Iran, Garda Revolusi Islam mengatakan bahwa akan ada tindakan lebih lanjut yang dilancarkan sebagai respons atas serangan udara di Irak yang menewaskan Jenderal Iran Qasem Soleimani pada Jumat (3/1/2020).
“IRGC memberitahukan kepada Setan AS bahwa respons apa pun akan disambut dengan rasa sakit dan kehancuran yang jauh lebih besar,” tegas IRGC.
Dilansir Al Jazeera, televisi pemerintah Iran mengklaim bahwa setidaknya 80 “teroris Amerika” tewas dalam serangan yang melibatkan 15 rudal yang diluncurkan Teheran pada sasaran AS di Irak.
Menurut Iran, tidak ada satu pun rudal yang dapat dicegat.
Meski begitu, klaim Iran itu tidak dapat diverifikasi secara independen dan televisi pemerintah tidak memberikan bukti bagaimana memperoleh informasi itu.
Mengutip sumber senior Korps Pengawal Revolusi, televisi pemerintah juga mengatakan Iran memiliki 100 target lain di kawasan itu. Itu akan dilakukan Iran jika Washington mengambil tindakan pembalasan.
DBS