Delegasi Parlemen Iran di DPR RI Rabu, 22/1/2014. (Dok DPR RI) |
Bambang Satriaji/Teraslampung.com
JAKARTA—Delegasi Parlemen Iran mengharapkan adanya peningkatan kerjasama di bidang energi dan infrastruktur pengairan dengan pemerintah Indonesia. Antara lain adalah dengan kerjasama membangun kilang minyak dan waduk di Indonesia.
Ketua Delegasi Parlemen Iran, Mehdi Koocheckzadeh, mengatakan, sektor swasta Iran sangat antusias bekerjasama dengan swasta di Indonesia.
“Kami masih belum melihat keseriusan swasta Indonesia untuk meningkatkankerjasamanya dengan pihak swasta di Iran,” kata Mehdi, saat bertemu dengan perwakilan parlemen Indonesia, di Gedung Nusantara III DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (22/1/2014).
Menurut Mehdi pemerintah Iran dan Indonesia sudah menandatangani nota kesepakatan untuk membangun kilang-kilang minyak di Indonesia. Namun, hingga kini belum direalisasikan.
“Kita siap untuk membangun kilang-kilang di Indonesia,” kata Mehdi.
Ketua Delegasi Group Kerjasama Bilateral (GKSB) DPR RI, Nizar Shihab, mengatakan DPR RI sangat mendorong berbagai MOUyang telah ditandangani dan disepakati agar segera diimplementasikanbersama Iran.
“Kita akan mengundang dan duduk bersama Dubes Iran untukmendorong MOU tersebut segera direalisasikan,” kata Nizar tanpa menjelaskanrinci MOU yang sudah disepakati itu.
Selain pembangunan kilang-kilang minyak, DPR juga sedang mendorong kerjasama dengan Iran terkait pembangunan bendungan dan jaringan rel kereta api di Indonesia.
“Iran memiliki kemampuan di bidang tersebut, dan kita sangat memerlukan dukungan para ahli Iran terkait pembangunan tersebut, dan usulanitu akan disampaikan kepada Menteri terkait,” ujar anggota DPR RI, Abdul Hakim, saat Rapat GKSB yang dipimpin oleh Ketua Delegasi GKSB Iran Ahmad Nizar Shihab.
Politikus PKS asal Lampung itu mengatakan Indonesia sedang mengembangkan jalur kereta api diSumatera dan Kalimantan. selain itu, Indonesia juga tengah berusaha mengembangkantransportasi massal guna mengurai kemacetan.
Sementara anggota DPR Irvansyah dari PDIP mengatakan, saat ini Indonesia sedang menuntaskan pekerjaan pembangunan proyek listrik 10 ribu MW.
“Kita juga mendorong kerjasama pembangunan listrik bersama Iran, dan kita sangat mendukungkerjasamanya,”ujarnya.
Menurut Irvan DPR sedang membahas RUU Panas Bumi dan tengah melakukan perbamdingan penggunaan panas bumi di setiap negara.