Feaby|Teraslampung.com
Kotabumi–Anggota DPRD Provinsi Lampung, Imam Syuhada menilai Pemerintah Provinsi Lampung tidak serius untuk mengatasi kerusakan jalan yang diduga diakibatkan oleh armada pengangkut batubara. Akibatnya, jembatan ambles kembali terjadi di Lampung Utara.
Jembatan yang ambles itu ialah Jembatan Way Sabuk yang berada di Jalinteng KM 131-132, Desa Bumi Nabung, Abung Barat, Lampung Utara. Jembatan tersebut ambles pada akhir Januari 2024.
“Janji Pak Gubernur Lampung untuk menertibkan armada batu bara yang muatannya berlebih sepertinya hanya omon-omon atau omong-omong saja,” tegas dia, Rabu (6/3/2024).
Jika janji itu konsisten dilakukan maka bukan mustahil bahwa Jalan Lintas Tengah Lampung akan berumur panjang. Anggaran perbaikan jalan dapat dipergunakan untuk kepentingan lainnya. Namun, faktanya tidak demikian.
“Buktinya, Jembatan Way Sabuk, Abung Barat ambles belum lama ini,” kata dia.
Di samping merugikan dari segi anggaran, yang paling penting dari semua itu adalah keselamatan para pengguna jalan. Kecelakaan yang berpotensi merenggut nyawa bisa terjadi kapan saja akibat kondisi jalan yang buruk.
“Kalau sudah tahu penyebabnya apa, harusnya beliau lakukan secara konsisten untuk melindungi rakyatnya,” terangnya.
Politisi asal Partai Nasdem ini mengatakan, hanya ada langkah yang harus diambil oleh Pemprov Lampung terkait persoalan ini. Pertama, setop armada yang kelebihan muatan. Kemudian, cabut perizinan stockpile (tempat penyimpanan) batu bara yang beroperasi di Lampung.
“Jika langkah itu tidak dilakukan maka rakyat akan berpikiran bahwa Pemprov bukan berpihak pada mereka melainkan pada pengusaha,” papar dia.
Sayangnya, baik Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Lampung (Bambang Sumbogo) dan Sekretaris Daerah Provinsi Lampung (Fahrizal Darminto) sama sekali tidak merespons panggilan maupun pesan dari Teraslampung.com terkait kritikan tersebut. Hingga pukul 20.59 WIB, kedua tak kunjung memberikan respons.
Di Lampung Utara sendiri, sepanjang tahun 2021-2024, sedikitnya dua jembatan dan satu gorong-gorong yang ambles di Jalan Lintas Tengah Sumatera. Kerusakan yang terjadi kebanyakan berada di lajur kiri atau dari arah Palembang, Sumatera Selatan menuju Bandarlampung.