Feaby|Teraslampung.com
Kotabumi–Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Lampung Utara langsung merespons kondisi Jalan Lintas Tengah Sumatera yang terancam terputus akibat rusaknya Jembatan Way Rarem di Desa Ajikagungan, Abungkunang. Sejumlah rambu – rambu akan dipasang di sekitar lokasi sebagai penanda untuk para pengendara.
“Selain itu, kami juga akan kembali mengirimkan surat kepada Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Lampung dan ditembuskan pada satuan kerja PJN wilayah II Lampung supaya dapat segera memperbaikinya,” kata Kepala Dinas PUPR Lampung Utara, Syahrizal Adhar melalui Pelaksana Tugas Kepala Bidang Bina Marga, Rio Alaska, Rabu (17/2/2021).
Menurut Rio, permohonan perbaikan jembatan itu terpaksa mereka lakukan karena jalan Lintas Tengah Sumatera merupakan wewenangnya Balai Besar Jalan Nasional Lampung. Inilah yang membuat pihaknya tidak dapat segera melakukan perbaikan atas jembatan tersebut.
“Karena itu jalan nasional yang pengelolaannya di bawah BBJN maka kami menyampaikan permohonan perbaikan jembatan itu sesegera mungkin,” terangnya.
Sejatinya, Rio menambahkan, kondisi jembatan itu telah mereka laporkan pada 5 Februari lalu. Laporan mereka langsung ditindaklanjuti oleh BBJN dengan memasangkan pelat besi di jembatan tersebut. Namun, karena kerusakannya kian parah maka diperlukan tindakan secepatnya.

“Jalintengsum ini sangat vital karena menghubungi sejumlah kabupaten dan provinsi sehingga perlu diambil tindakan,” kata dia.
Sebelumnya, jalan Lintas Tengah Sumatera, tepatnya di Desa Ajikagungan, Abungkunang, Lampung Utara terancam terputus. Penyebabnya, jembatan Way Rarem yang menjadi penghubung jalan tersebut kondisi cukup mengkhawatirkan.
Pantauan di lokasi, di bagian tengah jembatan, terdapat dua lubang di bagian kanan dan kirinya. Satu lubang berukuran cukup besar dan satu lubang lainnya berukuran sedang. Besi – besi yang berada di balik aspal terlihat jelas. Kendaraan yang melintas dari dua arah terpaksa bergantian saat melintas di atas jembatan itu.
Menariknya, sama sekali tidak ada petugas yang berjaga – jaga di lokasi. Padahal, kondisi itu jelas sangat membahayakan bagi para pengguna jalan khususnya kendaraan roda empat yang bermuatan berlebih.
Saat Teraslampung.com tiba di lokasi, terlihat dua pemuda sedang sibuk mengambil sebuah besi untuk diletakkan di lubang yang berukuran sedang. Besi untuk ditujukan sebagai penanda bagi para pengendara untuk berhati – hati.
“Kondisi ini terjadi sejak dua mingguan ini dan sampai sekarang belum diperbaiki,” jelas Johansyah Mega usai meletakkan sebuah besi di salah satu lubang itu.