Jamaah Haji Gelombang Pertama Selesai Dipulangkan

Ilustrasi
Bagikan/Suka/Tweet:
Ilustrasi

MEKKAH–Jamaah haji Indonesia yang masuk dalam gelombang pertama selesai dipulangkan dari Tanah Suci. Sebanyak 76.688 jamaah diangkut dengan menggunakan maskapai Garuda Indonesia dan Saudi Arabia dalam 184 kelompok penerbangan (kloter).

“Kloter terakhir yang kembali ke Tanah Air dari Bandara Jeddah adalah kloter BTH 10 (Batam) yang diberangkatkan pukul 23.30 waktu Arab Saudi,” kata Kepala Daerah Kerja Bandara Jeddah-Madinah PPIH Arab Saudi Nurul Badruttamam usai rapat evaluasi penyelenggaraan ibadah haji di Kantor Utusan Haji Jeddah, Arab Saudi, Minggu (11/10).

Setelah pemulangan jamaah haji gelombang pertama dari Bandara Internasional King Abdul Azis (KAA) Jeddah usai, Nurul melanjutkan, pemulangan selanjutnya dilakukan melalui Bandara Amir Muhammad bin Abdul Azis (AMAA) Madinah. Jamaah haji yang sudah berada di Madinah selama sembilan hari akan dipulangkan pada Senin (12/10) dini hari pukul 13.50 WAS. Petugas pun sudah disiapkan untuk melayani jamaah haji di Bandara AMAA Madinah.

“Tiap hari akan ada 13 sampai 15 kloter jamaah haji yang dipulangkan ke Tanah Air,” ujar Nurul.

Nurul mengingatkan adanya perbedaan teknis pemulangan jamaah haji dari Bandara KAA Jeddah dan Bandara AMAA Madinah. Di Madinah, waktu yang diperlukan jamaah sebelum masuk ke dalam pesawat lebih cepat, yakni berkisar tiga sampai empat jam. Di Jeddah, jamaah harus menyediakan waktu sekurangnya enam jam sebelum diterbangkan di Indonesia. Selain itu, jamaah haji tidak akan mendapatkan layanan katering saat menunggu di Bandara Madinah. Hal ini berbeda dengan kondisi di Jeddah dengan adanya layanan katering satu kali selama menunggu jadwal penerbangan.

“Tapi tetap layanan katering untuk jamaah tidak ada yang kita kurangi, semua mendapatkan porsi konsumsi sesuai yang diberikan kepada seluruh jamaah,” ujar Nurul.

Berdasarkan hasil evaluasi pemulangan jamaah dari Bandara KAA Jeddah, masalah barang bawaan jamaah haji kerap menjadi kendala. Karena itu, jamaah haji diimbau agar tidak mencoba-coba atau memutar otak untuk membawa air zamzam di dalam tas mereka. Air zamzam yang terdapat di koper bagasi maupun tas jinjing akan dikeluarkan oleh petugas bandara. Pihak maskapai pun tidak akan main-main dengan aturan larangan membawa zamzam karena alasan keselamatan penerbangan.

Kepala Seksi Kesehatan Daker Bandara Jeddah-Madinah Purwakaning Purnomo Agung mengatakan, sampai Ahad ada 12 jamaah haji dan satu orang petugas haji yang masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit Arab Saudi di Jeddah. Mereka belum bisa dipulangkan ke Tanah Air sambil menunggu kondisi kesehatannya membaik. Setelah jamaah dinyatakan sehat oleh pihak rumah sakit, maka jamaah tersebut akan dipulangkan melalui Bandara AMAA Madinah.

Selama menjalani perawatan di rumah sakit, kata Agung, jamaah akan diawasi dan dijaga secara bergantian oleh 20 petugas yang ditunjuk.

“Adapun petugas kesehatan lainnya diberangkatkan ke Madinah untuk pelayanan di sana,” kata Agung.