Jantung Koroner dan Stroke Bisa Dicegah

Bagikan/Suka/Tweet:

Sekali lagi saya mengulangi penegasan, bahwa semua penyakit sejatinya bisa kita cegah. Termasuk serangan jantung koroner dan stroke. Mengapa? Oleh karena proses terbentuknya sumbatan pada pembuluh koroner jantung memerlukan waktu puluhan tahun. Mungkin lebih 20 tahun.
Artinya tersedia cukup waktu untuk menghentikan proses penyumbatan koroner. Caranya mengendalikan semua faktor risiko yang menjadikan tumpukan sumbatan lemak itu agar tidak bertambah tebal.

Kalau faktor risiko tidak dikendalikan, setiap tahun tumpukan lemak pada dinding pembuluh darah bertambah tebal sekitar 2 persen. Berarti dalam 20 tahun, akan terbentuk plak sekitar 40 persen dari penampang koroner.

Kalau proses tumpukan lemak sudah dimulai sejak usia remaja, maka pada umur belum 40 tahun serangan jantung sudah mungkin terjadi. Itulah yang kini terjadi pada generasi angkatan kerja kita.

Makin muda usia yang terserang jantung koroner. Demikian pula halnya dengan stroke. Karat lemak yang menumpuk di pembuluh darah carotid batang  leher, bisa saja lepas, gugur, lalu mengalir menuju pembuluh darah otak, lalu menyumbatnya. Pada saat sumbatan salah satu cabang pembuluh darah otak terbentuk, serangan stroke terjadi.

Proses sehingga serangan stroke menimpa kita ini pun tidak perlu terjadi kalau semua faktor menumpuknya lemak pada dinding pembuluh kita cegah. Lemak darahnya dikontrol dengan obat dan asupan lemak dibatasi, berat badan dibuat ideal, rutin bergerak badan, sehingga lemak tidak membentuk tumpukan plak, dan kejadian tersumbatnya pembuluh koroner dan pembuluh otak tidak berlangsung.

Lain dari itu, stroke bisa juga terjadi bukan sebab sumbatan lemak atau bekuan darah, melainkan stroke sebab hipertensi. Bila hipertensi dibiarkan terus melonjak, pembuluh darah otak bisa pecah, maka terjadi stroke perdarahan.

dr. Handrawan Nadesul