Jimly Asshidiqie: Gula “Money Politic” Harus Dilawan Bersama-sama

Bagikan/Suka/Tweet:
Ketiua KPU Lampung Nanang Trenggono bersama Ketua DK KPU Jimly Asshidiqie, Ketua KPU Husni Kamil Manik dan para komisioner KPU Metro pada peluncuran film NPWP di KPU Metro, Sabtu (17/10)/

METRO, Teraslampung.com — Apresiasi yang tinggi untuk film “Nomor Piro Wani Piro” (NPWP) juga disampaikan oleh Ketua Dewan Kehormatan KPU Jimly Assidiqie menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada  KPU Metro yang sudah menggagas lahirnya  film dokumenter yang sangat kreatif. Menurut Jimluy, NPWP bisa menumbuhkan kesadaran untuk melawan politik uang di Lampung yang selama ini tampak terang benderang.

Pakar politik yang pernah ketua hakim persidangan gugatan tim Herman HN terhadap Panwaslu Lampung dalam Pilgub 2014 lalu itu menilai film NPWP menjadi cara berkampanye yang unik untuk melawan politik uang.

“Sederhana  namun kaya makna dari berbagai sudut pandang,” ungkap Jimmly.

Menurut mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu, politik uang bisa hanya berupa imbolik, namun bentuknya dapat beragam.

“Bisa barang, jasa,  bisa juga popularitas, sajadah, peci, dan sarung. Kalau di Lampung saya menyebutnya bisa juga sebagai gula politik,” kata Jimly, tanpa memperjelas apa yang dimaksud dengan gula politik.

Jimly menilai, fenomena politik uang di Lampung sangat menarik dibahas. Efektivitas  menggunakan berbentuk barang terlalu jelas. Jika dihitung jumlah uang dengan barang yang diberikan justru lebih banyak nilai politik uang yang menggunakan uang.

“Nah, inilah yang menarik. Kaerna barang manfaatnya lebih terasa langsung dibanding dengan uang justru lebih efektif digunakan dalam politik uang. Misalnya saja gula money politic” imbuh jimmly.

Menurut Jimly, semua itu harus dilawan dengan kerja  keras. “Harus dilakukan bersama baik penyelenggara, pengawas maupun masyarakat dalam melawan politik uang,” katanya.

Selain Ketua KPU Husni Kamil Malik dan Ketua Dewan Kehormatan KPU Jimly Ashidiqie, peluncuran film NPWP juga dihadiri Ketua KPU Lampung Nanang Trenggono, anggota KPU Lampung  M. Tio Aliansyah, para komisioer KPU Metro, dan Panwas Kota Metro.

Diyan Ahmad Saputra