Jokowi akan Resmikan Dermaga 6 Pelabuhan Bakauheni dan Tinjau Proyek JTTS

Bagikan/Suka/Tweet:
Presiden Joko Widodo didampingi Gubernur Lampung Ridho Ficardo meremikan ‘groundbreaking’ proyek pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera ruas Lampung-Sumatera di Sabah Balau, Lampung Selatan, 30 April 2015.

BANDARLAMPUNG, Teraslampung.com — Dua hari pascamenikahkan putra sulungnya, Presiden Joko Widodo akan kembali berkunjung ke Lampung untuk melakukan peresmian pengoperasan  Dermaga 6 Pelabuhan Bakauheni, besok pagi Sabtu, (13/6/2015).

Jokowi ke Lampung setelah Menteri BUMN melakukan pengecekan kesiapan groudbreaking Dermaga 6 Pelabuhan Bakauheni, Senin lalu (8/6/2015).

Mnurut Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Lampung Sumarju Saeni, groundbreaking Dermaga 6 Pelabuhan Bakauheni akan berlangsung pada Sabtu pukul 14.00 WIB.

“Berdasarkan jadwal, Presiden diperkirakan tiba di Bandara Radin Intan II sekitar pukul 11.00 WIB. Selain groundbreaking dermaga. Presiden akan meninjau proses pembangunan jalan tol Lampung di Sabah Balau, Lampung Selatan,” kata Sumarju, Jumat, (12/6/2015.

Presiden Joko Widodo  menargetkan pembangunan  Jalan Tol Trans Sumatera ruas Lampung-Sumatera akan selesai dalam waktu tiga tahun.  Proyek akan berjalan lancar jika didukung masyarakat sekitar dan dikerjakan siang-malam.

“Jika  jalan tol ini nanti selesai  dan dermaga Bakauhen ini selesai , maka dari Jawa ke Sumatera arus barang  dan manusia akan lebih cepat dan akan memberikan dampak pada transportasi yang murah kemudian dampak  pada harga murah,” kata Presiden Jokowi, saat meresmikan groundbreaking di Sabahbalau, Tanjungbintang, Lampung Selatan, Kamis (30/4).

Menurut Presiden Jokowi, total dana yang dikucurkan pemerintah pusat untuk membangun jalan tol ruas Lampung-Sumatera Selatan sepanjang 256 Km  sebesar Rp 40-Rp 45 triliun, dengan asumsi setiap kilometer menghabiskan dana sebesar Rp 80 miliar hingga Rp 100 miliar.

Sementara itu,dengan adanya Dermaga 6 Pelabuhan Bakauheni diharapkan akan bisa mengurangi kepadatan arus lalu lintas di jalur Merak-Bakauheni.

Selama ini jalur laut yang menghubungkan Pulau Jawa dengan Pulau Sumatera itu terkendala oleh kondisi kapal fery yang rata-rata usianya sudah tua. Sementara itu, selama ini  Pelabuhan Bakauheni hanya memiliki lima dermaga sehingga waktu sandar kapal menjadi lama. Sebuah kapal bisa memerlukan waktu lebih dari 30 menit hanya untuk bersandar. Bahkan, sejumlah kapal kerap harus antre hanya untuk bersandar di Pelabuhan Bakauheni.

Mas Alina Arifin